Seiring waktu, komunitas ini juga membentuk hubungan dengan masyarakat lokal, meskipun terkadang juga mengalami ketegangan dengan pihak kolonial Belanda.
Pada awal abad ke-20, seiring berlanjutnya perubahan politik dan sosial di China dan Hindia Belanda, komunitas Tionghoa di Bogor turut terpengaruh.
Mereka mengalami perubahan dalam status sosial dan politik, serta beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut.
Setelah kemerdekaan Indonesia pada 1945, masalah identitas dan peran komunitas China di Indonesia menjadi semakin kompleks.
Sejumlah peristiwa, termasuk tragedi 1965, memiliki dampak besar terhadap komunitas China di Bogor dan seluruh Indonesia.
Namun, sejak reformasi pada akhir abad ke-20, upaya untuk memperbaiki hubungan antara komunitas China dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan melibatkan langkah-langkah inklusif, seperti promosi keragaman budaya, pengakuan hak-hak warga keturunan China, dan pembentukan kebijakan yang mendukung integrasi sosial.
Referensi: