Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Kedatangan dan Perkembangan Etnis China di Nusantara

Kompas.com - 10/10/2023, 08:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejarah maritim Nusantara menjadi saksi bagi kedatangan masyarakat etnis China yang membawa dampak signifikan bagi keragaman sejarah dan budaya di Indonesia.

Dari perjalanan Fa Hsien pada abad ke-5 hingga migrasi besar etnis China pada akhir abad ke-19, setiap episodenya menyimpan nilai dan kontribusi yang tidak dapat diabaikan.

Berikut ini jejak sejarah serta peran masyarakat etnis China dalam keragaman budaya Indonesia.

Baca juga: Peran Tionghoa dalam BPUPKI

Kedatangan awal orang Tionghoa di Nusantara

Kedatangan awal masyarakat etnis China di Nusantara terjadi pada abad ke-5 (414 SM) oleh seorang pendeta Tiongkok bernama Fa Hsien.

Pada saat itu, Fa Hsien tidak memiliki tujuan ke Nusantara, melainkan ingin kembali pulang ke China selama perjalanannya dari India. 

Namun, perjalanan ini tidak berlalu mulus karena kapal yang membawa Fa Hsien mengalami kerusakan parah akibat badai.

Hal ini mengakibatkan ia terdampar di Pulau Jawa, tepatnya di daerah Tarumanegara yang dalam bahasa China disebut To-lo-mo.

Dalam catatan perjalanannya, Fa Hsien memberikan gambaran tentang Tarumanegara yang merupakan sebuah kerajaan Hindu dan terletak di aliran Sungai Citarum.

Ia juga mencatat bahwa pada waktu tersebut, belum ada seorang pun keturunan China yang menetap di Pulau Jawa.

Perjalanan dan catatan tersebut menjadi cikal bakal dari jejak kehadiran masyarakat etnis China di Nusantara yang kemudian diikuti oleh dua pendeta lainnya, Hsuen Tsang (629-645 SM) dan I Tsing (671 SM).

I Tsing bahkan tidak hanya mengunjungi Sriwijaya, tetapi juga tinggal di sana selama 14 tahun.

Oleh karena itu, ia menjadi pendeta Buddha China pertama yang melakukan perjalanan ke India dan menetap di Sriwijaya.

Perkembangan migrasi orang China ke Nusantara

Pada abad IX, kedatangan orang China ke Nusantara terjadi selama Dinasti Tang (618-907 M).

Mereka pertama kali mendarat di Palembang yang merupakan pusat perdagangan kerajaan Sriwijaya.

Selanjutnya, mereka menjelajahi Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah dan akhirnya menetap di sana.

Kedatangan orang-orang China di Nusantara dapat dibedakan menjadi beberapa tahap.

Tahap pertama terjadi saat Nusantara masih diperintah oleh raja-raja. Kala itu, kedatangan mereka lebih bertujuan untuk dagang dan tidak membentuk komunitas yang menetap.

Perantauan orang China ke Nusantara, terutama untuk kepentingan perdagangan, mulai muncul pada periode Dinasti Ming, tepatnya pada akhir abad ke-XIV.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com