Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Gubernur Jenderal VOC yang Melakukan Pembantaian di Banda?

Kompas.com - 25/09/2023, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pada 1621, terjadi peristiwa Pembantaian Banda yang menyebabkan ribuan rakyat Banda terbunuh, diperbudak, juga terusir dari pulau mereka sendiri.

Peristiwa itu terjadi di bawah perintah gubernur jenderal VOC.

Gubernur Jenderal VOC yang melakukan pembantaian di Banda adalah Jan Pieterszoon Coen.

Baca juga: Pembantaian VOC di Banda, Luka Terdalam Rakyat Banda

Kenapa JP Coen membantai penduduk Banda?

Peristiwa Pembantaian Banda oleh JP Coen bermula dari pembunuhan terhadap Laksamana VOC, Verhoeven, oleh rakyat Banda.

Pada 1607, Verhoeven nekat membangun Benteng Nassau di Banda Neira, yang urung dilakukan oleh bangsa Portugis karena penolakan rakyat setempat.

Para tokoh dan rakyat Banda, yang merasa terancam dengan kehadiran Belanda serta mencium segala muslihat VOC, ingin melawan tetapi tidak memiliki kekuatan yang mumpuni.

Karena itu, para tokoh yang dihormati, yang disebut sebagai "orang kaya Banda", berpura-pura ingin mengadakan perundingan damai terkait perdagangan rempah dengan Voerhoeven.

Laksamana Verhoeven, para dewan kapten, para pedagang, dan beberapa serdadunya, dihabisi dalam pertemuan tersebut.

Hanya Jan Pieterszoon Coen, yang saat itu masih menjadi juru tulis Verhoeven, yang dapat melarikan diri, sementara beberapa orang lainnya disandera oleh orang kaya Banda.

Sejak itu, perseteruan antara orang Banda dan bangsa Belanda memanas hingga berujung pada peristiwa Pembantaian Banda Neira pada 1621.

Baca juga: Benteng Nassau, Saksi Bisu Pembantaian Banda

JP Coen adalah saksi hidup kematian Verhoeven. Ia menjadikan peristiwa pembunuhan terhadap seniornya itu sebagai cambuk untuk menjadi pejabat VOC.

Pada 1618, JP Coen telah didaulat menjabat Gubernur Jenderal VOC.

Di masa kekuasaannya, JP Coen mewujudkan mimpi-mimpinya, salah satunya membalas dendam kepada rakyat Banda.

Bagi Coen, pulau subur itu harus ditaklukkan dengan kekuatan militer dan masyarakatnya yang keras kepala harus dibinasakan atau dibuang.

Pada 27 Februari 1621, armada perang Coen yang pertama mendarat di Benteng Nassau, Banda Neira.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com