Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Ramalan Jayabaya Terhadap Kedatangan Jepang ke Indonesia

Kompas.com - 25/09/2023, 12:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Prabu Jayabaya adalah seorang raja yang memerintah di Kerajaan Panjalu atau Kediri sekitar tahun 1135 hingga 1157.

Ia juga dikenal dengan gelar resminya Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa,

Berkat kebijaksanaannya, Kerajaan Kediri berhasil meraih puncak kemakmuran di bawah pemerintahannya.

Jayabaya terkenal karena ramalannya yang dikenal sebagai "Jangka Jayabaya" yang telah terbukti akurat dalam beberapa kasus di tanah Jawa.

Menurut D Soesetro dan Zein al Arif dalam bukunya "Menguak Rahasia Ramalan Jayabaya" (2012), banyak yang mempercayai ramalan Jayabaya karena telah terbukti terjadi di tanah Jawa dan ramalannya diperkirakan akan relevan hingga 2100.

Selain itu, Jayabaya juga sering dihubungkan dengan keturunan Dewa Kebijaksanaan, Brahma, atau dianggap sebagai reinkarnasi Dewa Wisnu yang bertugas melindungi dan memelihara.

Kekuatan magis Jayabaya dipercayai berasal dari ayahnya, Gendrayana, yang merupakan keturunan legendaris Pandawa Lima dan garis keturunan Arjuna, anak Dewa Indra.

Baca juga: Prasasti Talan, Bakti Raja Jayabaya pada Airlangga

Ramalan mengenai penjajahan

Karena kedudukan sebagai raja dan dipercayai sebagai keturunan dewa, kitab-kitab yang dikarang Jayabaya diterima dengan penuh penghormatan oleh masyarakat.

Salah satu prediksi terkenal yang disampaikan oleh Jayabaya berkaitan dengan peristiwa penjajahan oleh bangsa asing di Pulau Jawa.

Jayabaya meramalkan, "Bila Pulau Jawa tinggal selebar daun kelor, maka akan ada wiring kuning dedege cebol kepalang (jago kate berbulu kuning) yang menguasai Pulau Jawa selama seumur jagung".

Arti ramalannya adalah suatu hari bangsa berkulit putih akan datang dan menguasai Pulau Jawa.

Namun, dia juga mengatakan bahwa hanya orang-orang dengan kulit kuning dari utara yang akan bisa mengalahkan bangsa kulit putih tersebut dan berganti menguasai Pulau Jawa untuk waktu singkat.

Menariknya, ramalan ini menjadi kenyataan saat Indonesia dijajah oleh Belanda (yang berkulit putih) selama hampir tiga abad.

Kemudian, Indonesia dijajah oleh Jepang (yang berkulit kuning) yang berhasil mengalahkan Belanda pada 1942.

Masyarakat Jawa melihat pencapaian ini sebagai realisasi dari ramalan Jayabaya yang telah ada selama 800 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com