Cerita ini secara terus menerus diwariskan kepada antar generasi, baik secara lisan maupun tulisan.
Sampai sekarang, sosok Prabu Siliwangi dapat ditemukan dalam folklore masyarakat.
Adapun Pamali adalah istilah yang digunakan untuk pantangan dalam masyarakat Sunda.
Pamali senantiasa hadir menjadi ciri khas budaya masyarakat Sunda.
Pamali memiliki makna dalam bahasa Sunda yang serupa dengan pantrayangan serta panyaraman yang berarti pantangan.
Baca juga: Suku Sunda: Asal-usul, Ciri Khas, dan Budaya
Pamali berarti aturan tidak tertulis berupa larangan yang harus ditaati.
Dalam masayarakat Sunda, Pamali meliputi hampir seluruh siklus kehidupan, mulai dari dalam kandungan hingga dewasa.
Berikut beberapa pamali dalam masyarakat Sunda:
Pamali berkaitan dengan perilaku kurang baik.
- Teu meunang maehan ucing. Sato kameumeut kangjeng Nabi. (Jangan membunuh kucing karena kucing merupakan hewan kesayangan Nabi).
- Teu meunang sare sareupna bisi hese rejeki. (Jangan tidur menjelang maghrib nanti susah rejeki).
- Teu meunang ulin wanci maghrib bisi dirawu sandekala. (Jangan bermain waktu maghrib nanti dibawa hantu).
Baca juga: 4 Mitos Malam 1 Suro
Pamali bagi perempuan yang belum menikah.
- Ulah diuk dina lawang panto/bangbarung bisi nongtot jodo. (Jangan duduk di depan pintu nanti sulit jodoh).
- Ulah nincak nyiru bisi remen labuh hareupeun mitoha. (Jangan menginjak nyiru nanti sering jatuh di depan mertua).
- Ulah dahar dina coet bisi menangkeun aki-aki. (Jangan makan memakai cobek nanti berjodoh dengan kakek-kakek).
Referensi :
- Asep Ruhimat, d. (2011). Ensiklopedia Kearifan Lokal Pulau Jawa. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.