Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulung Gantung, Mitos Bunuh Diri di Gunungkidul

Kompas.com - 31/03/2022, 15:00 WIB
Febi Nurul Safitri ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melansir Kompas.com, sepanjang 2021, kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mencapai 38 laporan.

Angka tersebut meningkat dari tahun 2020. Dari 38 kasus, 37 di antaranya meninggal dengan cara gantung diri.

Terlepas dari angka bunuh diri yang meningkat, sebagian masyarakat Gunungkidul ternyata masih percaya dengan mitos Pulung Gantung.

Orang yang percaya mitos ini meyakini bahwa penyebab seseorang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri disebabkan oleh Pulung Gantung.

Lantas apa yang dimaksud Pulung Gantung dan bagaimana asal-usulnya?

Baca juga: Legenda Situ Bagendit, Karma bagi Wanita Kaya yang Kikir

Apa itu Pulung Gantung?

Berdasarkan cerita yang beredar di masuarakat Gunungkidul, Pulung Gantung berupa cahaya kemerahan yang jatuh dari langit dan menimpa atap rumah warga.

Warga yang rumahnya kejatuhan cahaya tersebut dipercaya akan segera mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Pulung Gantung digambarkan seperti benda berbentuk bola api besar dengan cahaya kebiru-biruan yang terbang di waktu malam.

Bagi penduduk setempat yang percaya, Pulung Gantung merupakan isyarat langit akan terjadinya bunuh diri dengan cara gantung diri.

Apabila ada seseorang yang gantung diri di Gunungkidul, jenazahnya tidak diperbolehkan untuk dimandikan, dibungkus kain kafan, bahkan disalatkan.

Konon, terdapat energi negatif yang ada pada jenazah tersebut, yang dikhawatirkan akan menular pada orang lain jika jenazahnya dimandikan, dikafani, dan disalatkan.

Baca juga: Tradisi Rebo Wekasan: Asal-usul, Tujuan, dan Ritualnya

Mitos Pulung Gantung masih diyakini oleh sebagian masyarakat dan kerap dikaitkan dengan tingginya angka bunuh diri di Gunungkidul.

Meski demikian, sebagian masyarakat lainnya lebih percaya bahwa fenomena bunuh diri dengan gantung diri terjadi karena banyak sebab.

Misalnya karena mengidap depresi yang tinggi karena faktor ekonomi, masalah keluarga, ataupun faktor kesepian. 

Asal-usul Pulung Gantung

Konon, kemunculnya mitos Pulung Gantung bermula dari pelarian orang-orang dari Kerajaan Majapahit saat melawan Kesultanan Demak pada sekitar abad ke-15.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com