Sesaat si kera pun berpikir bahwa perkataan si pemburu benar adanya.
Oleh sebab itu, kera memutuskan meninggalkan anaknya hingga mati kelaparan dan memberikan makanan yang dibawa untuk si pemburu.
Sementara itu, harimau yang sudah terlalu lama menunggu pemburu yang tidak kunjung turun memutuskan pergi kembali ke dalam hutan.
Pemburu pun bergegas turun dari atas pohon.
Namun, sewaktu sedang mencoba turun, tiba-tiba si pemburu berpikir bahwa sudah seharusnya ia membawa hewan hasil perburuannya.
Pada akhirnya, si pemburu memilih untuk menembak kera yang sudah menolongnya tadi.
Si kera yang menjerit akibat ditembak oleh si pemburu kemudian berkata, “Hai, manusia yang tidak tahu membalas budi, dengan ini rupanya kamu balas budi baik saya”.
Si pemburu menjawab, “Hai, kera, tidakkah kamu tahu saya ini pemburu, tiap-tiap hari saya mencabut nyawa binatang”.
Maka, matilah kera itu lalu diambil pemburu untuk dibawa pulang.
Akan tetapi, tidak disangka, ternyata harimau yang baru saja masuk ke hutan mendengar suara teriakan si kera.
Harimau kemudian kembali ke pohon kayu itu secara diam-diam, langsung menyerang si pemburu dan memakannya.
Baca juga: Cerita Rakyat Jajak Kabau
Sudah seharusnya orang yang menolong kita dibalas dengan kebaikan, bukan kejahatan.
Apabila dibalas dengan kejahatan, maka orang tersebut juga pada akhirnya akan binasa juga.
Makna ini dikenal dengan peribahasa berbunyi, “air susu dibalas dengan air tuba.”
Referensi: