Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemburu dan Kera, Cerita Rakyat Minangkabau

Kompas.com - 05/08/2023, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu cerita rakyat Minangkabau yang cukup populer adalah tentang seorang pemburu dan kera.

Cerita ini mengisahkan seorang pemburu yang pergi ke hutan untuk mencari hewan perburuan.

Namun, pada akhirnya, si pemburu justru berurusan dengan seekor kera.

Berikut kisah lengkapnya.

Baca juga: Kaba Anggun Nan Tongga, Cerita Rakyat Minangkabau

Kisah pemburu dan kera

Suatu hari, pergilah seorang pemburu ke dalam hutan untuk berburu.

Namun, di tengah perburuannya, si pemburu justru dikejutkan oleh sosok harimau besar dan menakutkan.

Alhasil, si pemburu yang ketakutan pun pergi memanjat ke atas pohon kayu.

Mengetahui si pemburu naik ke atas pohon itu, harimau pun sengaja menunggunya di bawah, dengan harapan si pemburu akan terjatuh.

Sementara itu, si pemburu yang berada di atas pohon juga melakukan hal yang sama, ia menunggu harimau pergi.

Karena si harimau tidak kunjung pergi, laparlah pemburu itu sebab tidak ada makanan dan minuman.

Saking lemasnya, si pemburu hampir saja terjatuh.

Namun, saat dirinya melihat ke atas, tampak seekor kera sedang membawa makanan untuk anaknya.

Sejenak si pemburu pun langsung memanggil kera itu dan berkata, “Hai, kera, kasihanilah saya, sudah lama saya hendak turun, tetapi tidak dapat karena saya diintai oleh harimau di bawah pohon kayu ini”.

Baca juga: Batu Menangis, Cerita Rakyat Kalimantan Barat

Kera itu menjawab, “Hai, manusia, bagaimana caranya saya memberi makanan untuk kamu, tidak kuat saya memberi kamu makanan dan anak saya juga”.

Si pemburu kembali menjawab, “Hai, kera, peliharalah saya ini karena kalau saya hidup, saya balas budi baik kamu lebih daripada balas budi anakmu. Selain itu, kalau sudah dewasa anakmu itu, anakmu itu binatang juga, ia tidak akan membalas baik budimu. Oleh karena itu, biarkan sajalah ia mati, saya sajalah dipelihara”.

Sesaat si kera pun berpikir bahwa perkataan si pemburu benar adanya.

Oleh sebab itu, kera memutuskan meninggalkan anaknya hingga mati kelaparan dan memberikan makanan yang dibawa untuk si pemburu.

Sementara itu, harimau yang sudah terlalu lama menunggu pemburu yang tidak kunjung turun memutuskan pergi kembali ke dalam hutan.

Pemburu pun bergegas turun dari atas pohon.

Namun, sewaktu sedang mencoba turun, tiba-tiba si pemburu berpikir bahwa sudah seharusnya ia membawa hewan hasil perburuannya.

Pada akhirnya, si pemburu memilih untuk menembak kera yang sudah menolongnya tadi.

Si kera yang menjerit akibat ditembak oleh si pemburu kemudian berkata, “Hai, manusia yang tidak tahu membalas budi, dengan ini rupanya kamu balas budi baik saya”.

Si pemburu menjawab, “Hai, kera, tidakkah kamu tahu saya ini pemburu, tiap-tiap hari saya mencabut nyawa binatang”.

Maka, matilah kera itu lalu diambil pemburu untuk dibawa pulang.

Akan tetapi, tidak disangka, ternyata harimau yang baru saja masuk ke hutan mendengar suara teriakan si kera.

Harimau kemudian kembali ke pohon kayu itu secara diam-diam, langsung menyerang si pemburu dan memakannya.

Baca juga: Cerita Rakyat Jajak Kabau

Makna yang dapat diambil

Sudah seharusnya orang yang menolong kita dibalas dengan kebaikan, bukan kejahatan.

Apabila dibalas dengan kejahatan, maka orang tersebut juga pada akhirnya akan binasa juga.

Makna ini dikenal dengan peribahasa berbunyi, “air susu dibalas dengan air tuba.”

 

Referensi:

  • Djamaris, Edwar. (2001). Cerita Rakyat Minangkabau. Jakarta: Pusat Bahasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com