Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meriam Lada Sicupak, Bukti Hubungan Erat Aceh dan Turki Usmani

Kompas.com - 28/07/2023, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Kendati demikian, utusan Aceh tidak lantas mundur. Mereka tinggal di Istanbul selama satu atau dua tahun, hingga perbekalannya habis.

Untuk bertahan hidup, mereka akhirnya menjual lada yang seharusnya diberikan kepada sultan Ottoman.

Suatu hari, sultan Ottoman akhirnya menyadari keberadaan utusan dari Aceh dan langsung mengundang mereka ke istana.

Baca juga: Perlawanan Aceh terhadap Portugis

Utusan dari Aceh bercerita bahwa mereka sebenarnya dibekali satu kapal yang berisi lada untuk dipersembahkan kepada sultan sebagai hadiah.

Namun, mereka terpaksa menjual lada tersebut untuk biaya bertahan hidup hingga hanya tersisa secupak (segenggam) saja.

Sultan Ottoman menghargai kejujuran serta ketulusan utusan Aceh dan menerima segenggam lada yang mereka bawa.

Sebagai balasan tanda persahabatan, Sultan Ottoman memberi meriam kepada utusan Aceh, yang kemudian disebut sebagai Meriam Lada Sicupak.

Dalam catatan Snouck Hurgronje, tidak disebutkan nama sultan Aceh yang mengirim utusan ke Turki.

Baca juga: Mengapa Belanda Mengirim Dr. Snouck Hurgronje ke Aceh?

Versi Hikayat Meukuta Alam

Versi cerita Hikayat Meukuta Alam memiliki sejumlah perbedaan dari catatan Snouck Hurgronje.

Hikayat Meukuta Alam menyebut sultan Aceh yang mengirim utusan ke Turki adalah Sultan Iskandar Muda (1606-1636).

Tujuan Sultan Iskandar Muda mengirim utusan beserta hadiah adalah agar sultan Ottoman membantu melindungi Tanah Suci Mekkah dan Madinah.

Hikayat Meukuta Alam menyebut Sultan Iskandar Muda mengirim utusannya ke Turki bersama dua kapal berisi beras dan satu kapal berisi lada.

Diceritakan bahwa utusan Aceh kesulitan menempuh perjalanan laut ke Turki hingga membuat mereka membutuhkan waktu selama tiga tahun.

Akibatnya, beras yang mereka bawa habis untuk makan para rombongan, dan lada yang seharusnya diberikan kepada Sultan Ottoman berakhir dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Apa Penyebab Kegagalan Serangan Aceh terhadap Portugis di Malaka?

Meski hadiah yang tersisa hanya segenggam lada, sultan Ottoman menyambut baik utusan Aceh yang tetap setia kepada pemimpinnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com