Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar, Sultan Aceh yang Dekat dengan Ottoman

Kompas.com - 06/04/2021, 15:35 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar adalah Sultan Aceh ketiga yang memerintah dari tahun 1537 - 1568 M.

Dirinya berkuasa setelah Sultan Ali Mughayat Syah (1514 - 1528 M) dan Sultan Salahuddin (1528 - 1537 M).

Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar disebut sebagai salah satu penguasa terkuat dalam sejarah Kesultanan Aceh.

Pada masanya, kekuasaan yang dimulai oleh ayahnya berhasil diperkuat.

Selain itu, Sultan Aceh yang berhasil menjalin hubungan diplomatik dengan Kesultanan Turki Ottoman adalah Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar.

Baca juga: Biografi Sultan Agung, Penguasa Mataram yang Tangkas dan Cerdas

Awal kepemimpinan

Pada masa Sultan Ali Mughayat Syah (Sultan Aceh Pertama), Kesultanan Aceh mulai melakukan perlawanan terhadap Portugis.

Sepeninggalnya, tahta jatuh ke anak tertuanya, Sultan Salahuddin, di mana perlawanan Aceh terhadap Portugis mulai berkurang, bahkan hampir kalah.

Menyadari situasi tersebut, Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar merebut tahta dari sang kakak dan memproklamirkan diri sebagai Sultan Aceh selanjutnya.

Setelah resmi menjabat sebagai Sultan Aceh, Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar langsung mengerahkan armada perangnya untuk melawan Portugis di Malaka.

Baca juga: Biografi Sultan Iskandar Muda dan Perjuangannya

Hubungan dengan Kesultanan Turki Ottoman

Untuk melawan Portugis, Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar juga mengirim utusannya ke Turki dengan membawa berbagai hadiah.

Utusan ini diminta menemui Sultan Sulaiman Agung dan memohon bantuan untuk melawan Portugis yang telah memblokade para pedagang di Samudera Hindia.

Sultan Turki Ottoman segera menjawab permintaan Sultan Aceh dengan mengirimkan ahli pembuat senjata dan prajurit untuk menghadapi Portugis.

Bantuan tersebut menjadi bukti bahwa Kesultanan Aceh dan Turki Ottoman memiliki sebuah hubungan diplomatik yang baik.

Bukti lain yang menguatkan hubungan antara Kesultanan Aceh dan Kesultanan Turki adalah ditemukannya ratusan koin emas di Desa Gampong Pande, Aceh.

Koin-koin tersebut bertuliskan nama Sultan Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar berdampingan dengan Sultan Sulaiman I (Sultan Turki).

Baca juga: Biografi Sultan Hasanuddin, si Ayam Jantan dari Timur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com