Peran Liga Arab terhadap Pengakuan Kemerdekaan Indonesia

Dukungan diplomasi Liga Arab dalam forum internasional merupakan pembuka jalan bagi RI yang baru lahir untuk mendapat pengakuan dan dapat hidup berdampingan dengan negara berdaulat lainnya.

Baca juga: Apa Anjuran Sidang Dewan Liga Arab pada 18 November 1946?

Mengeluarkan anjuran dalam sidang Dewan Liga Arab

Keputusan resmi sidang Dewan Liga Arab tanggal 18 November 1946 berperan penting dalam pengakuan RI sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

Dalam Sidang Dewan Liga Arab pada 18 November 1946 dikeluarkan anjuran agar negara-negara anggota mengakui Republik Indonesia sebagai negara merdeka yang berdaulat.

Alasan Liga Arab menganjurkan semua anggota untuk mengakui Indonesia sebagai negara yang merdeka adalah adanya ikatan keagamaan, persaudaraan, dan kekeluargaan.

Dengan adanya anjuran tersebut, negara-negara Liga Arab memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia.

Abdurrahman Azzam Pasya kemudian mengutus Konsul Jenderal Mesir di India, Mohammad Abdul Mun'im untuk bertemu langsung dengan para pemimpin RI.

Baca juga: Apa Alasan Mesir Mengakui Kemerdekaan Indonesia Sejak Awal?

Setelah menembus blokade Belanda, Mohammad Abdul Mun'in tiba di Indonesia pada 15 Maret 1947, tepatnya di ibu kota yang saat itu berada di Yogyakarta.

Kedatangan Mohammad Abdul Mun'im adalah untuk menyampaikan hasil resolusi Dewan Liga Arab pada 18 November 1946.

Apabila ditelusuri dalam sejarah, negara-negara anggota Liga Arab seperti Mesir, Arab Saudi, Suriah, Lebanon, dan Yaman, masuk dalam daftar negara pertama yang mengakui kemerdekaan RI.

Referensi:

• Rahman, Suranta Abd. (2007). Diplomasi RI di Mesir dan Negara-Negara Arab pada Tahun 1947. WACANA, 9 (2): 154-172.