KOMPAS.com - Indonesia adalah negara tetangga Australia yang paling dekat, sehingga membuat Australia turut menyuarakan dukungan kemerdekaan Indonesia.
Salah satu bentuk dukungan Australia terhadap kemerdekaan Indonesia adalah dengan Black Armada yang terjadi pada 24 September 1945.
Dampak dari peristiwa Black Armada adalah 400 kapal Belanda yang berlabuh di Australia tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Indonesia.
Baca juga: Negara-negara yang Mendukung Kemerdekaan Indonesia
Sebagai negara yang berbatasan laut dengan Indonesia, Australia kerap memberikan dukungan terhadap negara tetangganya tersebut, salah satunya adalah memberi dukungan kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Bentuk dukungan Australia terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia terlihat dalam peristiwa Black Armada yang terjadi pada 24 September 1945.
Ketika itu, telah terjadi boikot besar-besaran terhadap kapal-kapal milik Belanda di Pelabuhan Brisbane, Sydney, Melbourne, dan Fremantle.
Kapal-kapal tersebut sedang membawa persenjataan milik Belanda menuju ke Indonesia.
Pemerintah Belanda sendiri menanggapi boikot tersebut dengan bersikeras bahwa setiap peralatan dan personel militer di setiap kapal bertujuan untuk memerangi milisi pro-Jepang di Indonesia.
Komandan Huibert Quispel dari Dinas Informasi Pemerintah Hindia Belanda menyatakan bahwa isi dari kapal tersebut adalah makanan, pakaian, dan persediaan obat-obatan untuk rakyat Indonesia.
Namun, pada akhirnya terbongkar bahwa kapal tersebut membawa persenjataan milik Belanda.
Setelah itu, sebanyak 400 armada kapal milik Belanda yang berlabuh di Australia tidak bisa melanjutkan perjalanannya ke Indonesia.
Selain itu, para pekerja di Pelabuhan Sydney juga menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor diplomatik Belanda.
Mereka memasang spanduk bertuliskan "hands off Indonesia".
Peran Australia terhadap kemerdekaan Indonesia sendiri ditunjukkan dalam hal-hal berikut:
Baca juga: Pengakuan Kemerdekaan Indonesia oleh Negara Lain
Referensi: