Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nabi Ibrahim Mencari Tuhan

Kompas.com - 26/06/2023, 14:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Namun, ketika matahari terbenam Nabi Ibrahim kembali tersadar bahwa itu bukan Tuhan, karena Tuhan tidak akan pernah hilang.

Kisah pencarian Tuhan oleh Nabi Ibrahim ini tertulis dalam Al Quran surat Al-An'am ayat 76-78.

Baca juga: Mengapa Nabi Ibrahim Dikenal sebagai Bapak Para Nabi?

Niat tulus Nabi Ibrahim dalam mencari Tuhan berujung pada sebuah kesimpulan bahwa dari semua benda itu pasti ada yang menciptakan dan Dialah satu-satunya yang pantas untuk disembah, seperti diterangkan dalam Al Quran surat Al-An'am ayat 79.

"Aku hadapkan wajahku kepada (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan (mengikuti) agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik." (Q.S. Al-An'am [6]: 79)

Permohonan Nabi Ibrahim kepada Allah

Meski telah memiliki ketetapan hati hendak memerangi syirik dan penyembahan berhala, Nabi Ibrahim ingin mempertebal imannya terlebih dahulu untuk menenteramkan hatinya.

Hal ini dilakukan untuk membersihkan keraguan yang mungkin akan menggangu pikirannya.

Nabi Ibrahim memohon kepada Allah agar diperlihatkan kepadanya bagaimana Allah menghidupkan kembali makhluk yang sudah mati.

Baca juga: Berapa Jumlah Nabi dan Rasul dalam Islam?

Allah menjawab permohonan itu dengan memerintahkan Nabi Ibrahim menangkap empat ekor burung dan memotongnya menjadi beberapa bagian, kemudian dicampurkan.

Nabi Ibrahim kemudian diminta untuk membagi daging burung yang telah tercampur, menjadi empat bagian dan masing-masing ditempatkan di puncak bukit berbeda.

Mukjizat terjadi ketika Nabi Ibrahim memanggil burung-burung tersebut, cincangan tubuhnya beterbangan dan menyatu kembali menjadi empat burung yang hidup. Kisah ini diabadikan dalam surat Al-Baqarah ayat 260.

Dengan demikian tercapailah keinginan Nabi Ibrahim untuk menenteramkan hatinya dan menghilangkan keraguan di dalam imannya kepada Allah.

Setelah itu, Nabi Ibrahim melaksanakan kewajiban pertamanya, yakni menyadarkan ayahnya, sebelum akhirnya berdakwah kepada masyarakat luas.

Untuk menunjukkan bahwa penyembahan berhala adalah hal yang salah, Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala yang disembah orang-orang Babilonia.

Kisah Nabi Ibrahim menghancurkan berhala pun menempatkannya dalam situasi berbahaya karena semua orang menentangnya.

Namun, atas izin Allah, Nabi Ibrahim bisa selamat dari segala cobaan dan mampu mengalahkan Raja Namrud yang membakarnya hidup-hidup.

 

Referensi:

  • Sani, Ridwan Abdullah dan Muhammad Kadri. (2018). Hikmah Kisah Nabi dan Rasul. Jakarta: AMZAH.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com