KOMPAS.com - Nabi Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah untuk menuntun umat di dunia.
Rasulullah lahir pada abad ke-6, di tengah kondisi masyarakat Arab yang sudah jauh menyimpang dari ajaran Allah yang dibawa oleh nabi terdahulu.
Ketika menginjak usia 40 tahun, Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi dan rasul yang membawa risalah terakhir yang akan berlaku hingga akhir zaman.
Sejak saat itulah perjuangan Rasulullah dimulai. Banyak kisah Nabi Muhammad yang menjadi teladan bagi umat Islam.
Rasulullah semasa muda memiliki gelar al-amin yang disematkan oleh masyarakat Mekkah pada saat itu karena Rasulullah memiliki sifat dapat dipercaya.
Gelar al-amin artinya dapat dipercaya. Bagaimana cerita Nabi Muhammad SAW mendapat gelar al-amin?
Baca juga: Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad
Al-amin adalah gelar yang diberikan penduduk Mekkah kepada Nabi Muhammad sebelum diangkat menjadi rasul.
Menurut riwayat, Nabi Muhammad mendapat gelar al-amin pada usia 35 tahun.
Masyarakat Mekkah memberi gelar al-amin kepada Nabi Muhammad SAW setelah peristiwa banjir bandang yang merusak Kabah.
Kabah kemudian diperbaiki oleh kaum kafir Quraisy. Namun, di tengah proses perbaikan, terjadi perselisihan terkait siapa yang layak meletakkan Hajar Aswad.
Hajar Aswad adalah sebuah batu berwarna kehitaman yang sangat dimuliakan karena diyakini berasal dari surga.
Sejumlah riwayat menyebutkan bahwa batu ini berasal dari surga, yang ditemukan oleh Nabi Ismail dan diletakkan pertama kali oleh Nabi Ibrahim.
Baca juga: Apakah Hajar Aswad Pernah Dicuri?
Perdebatan baru mendapat titik terang setelah salah seorang tetua di sana, yaitu Abu Umayyah bin Mughirah, mengusulkan orang pertama yang melangkahkan kaki ke lokasi renovasi Kabah berhak meletakkan kembali batu Hajar Aswad.
Ternyata, orang pertama yang melewati pintu tersebut adalah Nabi Muhammad.
Setelah Nabi Muhammad melewati pintu, kaum kafir Quraisy mengaku ikhlas jika Nabi Muhammad yang meletakkan batu Hajar Aswad.