Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Serpih: Ciri-ciri, Lokasi Penemuan, dan Fungsinya

Kompas.com - 28/05/2023, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Alat serpih atau flakes adalah salah satu peralatan manusia purba yang masih sangat sederhana.

Alat serpih ditemukan pada zaman Paleolitikum atau Batu Tua, periode di mana manusia praaksara menggunakan peralatan dari batu yang kasar.

Alat serpih pada masa Paleolitikum berukuran sangat kecil, ukurannya rata-rata kurang dari 10 cm.

Kendati berwujud sederhana dan ukurannya sangat kecil, fungsi flakes di masa lalu sangat banyak.

Lantas, apa fungsi alat serpih yang digunakan manusia purba dan bagaimana ciri-cirinya?

Baca juga: Zaman Paleolitikum: Ciri-ciri, Peninggalan, dan Manusia Pendukung

Ciri-ciri alat serpih

  • Alat serpih terbuat dari beberapa jenis batu, seperti tufa, gamping, dan batuan endapan
  • Bentuknya sederhana dengan memperlihatkan kerucut pukul yang jelas
  • Ukurannya sangat kecil, antara 2 cm hingga 10 cm
  • Terdiri atas beberapa jenis, yakni bentuk serut (serut ujung, serut cekung, serut gigir) dan lancipan (lengkung, oval)

Lokasi penemuan alat serpih

Alat serpih ditemukan di banyak daerah di Asia Tenggara, seperti di Malaysia, Filipina, dan Indonesia.

Flakes atau alat serpih biasanya ditemukan bersama-sama dengan kapak perimbas dan alat batu masif lainnya.

Di Indonesia, alat serpih ditemukan pada akhir Plestosen Tengah atau permukaan Plestosen Atas, lebih tua daripada temuan di Malaysia dan Filipina.

Beberapa daerah di Indonesia yang menyimpan temuan alat serpih yaitu di Pulau Jawa (Pacitan, Sangiran, Ngandong, Gombong), Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Flores, dan Timor.

Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald adalah peneliti pertama yang menemukan alat serpih di Indonesia pada 1934.

Alat serpih yang ditemukan Koenigswald di Sangiran ukurannya sangat kecil, hanya berkisar antara 2-4 cm.

Baca juga: Perbedaan antara Pebble Culture, Bone Culture, dan Flake Culture

Apa fungsi dari alat serpih?

Bentuk alat-alat serpih tidak selalau sama persis dan kegunaanya sesuai dengan bentuknya.

Oleh karena itu, alat-alat serpih yang digunakan manusia pada masa Paleolitikum digunakan untuk beragam keperluan.

Alat-alat serpih pada masa hidup berburu banyak dimanfaatkan untuk menusuk, memotong, dan melubangi kulit binatang.

Fungsi alat serpih lainnya yakni sebagai penggaruk atau serut tanaman umbi-umbian.

 

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia I: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com