Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Ilmuwan Muslim Abad Klasik yang Jarang Diketahui

Kompas.com - 02/05/2023, 14:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Islam banyak melahirkan para ilmuwan yang berkontribusi bagi peradaban dunia.

Bidang-bidang yang dikuasai para ilmuwan Islam pun beragam, mulai dari kedokteran, hewan, astronomi, teknologi, matematika, fisika, kimia, dan sebagainya.

Peradaban Islam secara umum terbagi menjadi tiga periode, yaitu abad klasik (650-1250 M), abad pertengahan (1250 – 1700 M), dan abad modern.

Setiap abad memiliki ciri khas masing-masing, termasuk temuan dan sumbangan para ilmuwan-ilmuwannya.

Berikut adalah 10 ilmuwan Islam dari masa klasik.

1. Al-Kindi, ilmuwan dan bapak filsuf Islam 

Al-Kindi bernama lengkap Abu Yusuf bin Ishaq bin Ash-Shabah bin Imran bin Al-Asy'ats bin Qais. Ia lahir di Kufah pada kisaran 801-803 Masehi.

Ia dianggap sebagai pelopor filsafat Islam pertama, seorang filsuf yang membabat jalan untuk menjembatani agama dan filsafat

Meskipun lebih populer sebagai pelopor filsafat Islam, dalam realitanya Al-Kindi banyak mewariskan temuannya bagi perkembangan keilmuan yang termaktub dalam 50 lebih karya tulisnya.

Baca juga: Al-Kindi, Riwayat Hidup dan Kontribusinya bagi Ilmu Pengetahuan

2. Ibnu Firnas, ilmuwan Islam bidang teknologi 

Ibnu Firnas adalah seorang ilmuwan dan penemu yang hidup pada abad ke-9 di Andalusia (sekarang Spanyol).

Ia dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia Islam.

Kejeniusan Ibnu Firnas dapat dilihat dari riwayat temuannya. Ia dianggap sebagai orang pertama yang menemukan teknologi pesawat terbang, jauh sebelum Wright Bersaudara pada 1903.

Baca juga: Ibnu Firnas, Ilmuwan Islam yang Menemukan Teknologi Pesawat Terbang

3. Ibnu Shuja, ilmuwan Islam penerus Al-Khawarizmi

Ibnu Shuja memiliki nama lengkap Abu Kamil Shuja ibn Aslam ibn Muhammad ibn Shuja. Ia lahir di Mesir pada 850 Masehi.

Ia banyak menyempurnakan teori aljabar milik Khawarizmi. Bahkan, ia menciptakan teori-teori baru yang amat penting bagi perkembangan matematika di dunia.

Ibnu Shuja merupakan orang pertama yang mengakui bilangan irasional sebagai cara untuk menyelesaikan persamaan kuadrat.

Baca juga: Ibnu Shuja Kamil, Ilmuwan Islam Penyempurna Rumus Al Jabar Khawarizmi

4. Tsabit Bin Qurrah, Ilmuwan dan Penerjemah 

Tsabit bin Qurrah adalah seorang matematikawan, astronom, dokter, dan filosof Islam terkemuka pada abad ke-9 Masehi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com