Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Perlawanan Ternate terhadap Portugis

Kompas.com - 02/05/2023, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Pada 1512, bangsa Portugis untuk pertama kalinya tiba di Ternate.

Kedatangan mereka disambut baik oleh Sultan Bayanullah (1500-1521) yang berkuasa di Ternate saat itu, karena itikad baik yang ditunjukkan sebagai pembeli rempah-rempah.

Setelah terjalin hubungan dagang dan aliansi, bangsa Portugis mulai menunjukkan niat aslinya untuk memonopoli perdagangan di Maluku dan kerap memicu konflik agama.

Pada perkembangannya, bangsa Portugis mencampuri urusan internal Kerajaan Ternate dan membunuh Sultan Khairun (1535-1570) yang berusaha melawan.

Hal-hal itulah yang menyebabkan rakyat Ternate melakukan perlawanan terhadap Portugis.

Selain Sultan Khairun, tokoh perlawanan Ternate terhadap Portugis adalah Sultan Dayalu (1529-1533) dan Sultan Baabullah (1570-1583).

Di masa pemerintahan Sultan Baabullah, Kerajaan Ternate berhasil mengalakan dan mengusir bangsa Portugis.

Baca juga: Sultan Khairun, Pelopor Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis

Apa dampak dari keberhasilan Kesultanan Ternate mengusir Portugis dalam proses kolonialisme bangsa Eropa di Indonesia?

Portugis menyingkir ke Pulau Timor

Tanggal 28 Desember 1577 menandai akhir dari perlawanan rakyat Ternate terhadap Portugis.

Saat itu, benteng-benteng Portugis telah direbut oleh rakyat Ternate dan sebagian besar kekuatannya telah lumpuh.

Bangsa Portugis kemudian angkat kaki dan menuju pulau lain hingga sampai di Maluku Tengah.

Portugis masih berusaha memusatkan kekuatan dan kekuasaannya di Ambon.

Namun, di Kepulauan Maluku mereka terus mendapatkan perlawanan yang tidak kalah sengit dari rakyat Ternate.

Pada akhirnya, Portugis resmi meninggalkan seluruh daerah Maluku dan terpaksa menyingkir ke Pulau Timor.

Baca juga: Mengapa Maluku Dijuluki The Spicy Island?

Masuknya pengaruh bangsa Belanda

Hasil dari perlawanan terhadap Portugis oleh rakyat Ternate membuka jalan bagi bangsa lain untuk menanamkan kekuasaannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com