Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Afrika yang Merdeka Setelah Konferensi Asia Afrika di Bandung

Kompas.com - 14/04/2023, 13:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Konferensi Asia Afrika atau juga dikenal sebagai Konferensi Bandung adalah pertemuan internasional yang diadakan di Bandung, Indonesia, pada 18-24 April 1955.

Konferensi ini dihadiri oleh perwakilan dari 29 negara Asia dan Afrika yang baru merdeka dari penjajahan kolonial pada masa itu.

Konferensi Asia Afrika diinisiasi oleh beberapa pemimpin negara, termasuk Presiden Indonesia saat itu, Soekarno, dan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru.

Tujuan utama dari konferensi ini adalah memperkuat kerja sama antara negara-negara baru merdeka di Asia dan Afrika.

Kerja sama yang dimaksud di antaranya adalah dalam mengatasi tantangan politik, ekonomi, dan sosial, serta mengartikulasikan aspirasi dan tuntutan negara-negara baru di Asia-Afrika.

Baca juga: Manfaat KAA bagi Dunia dan Indonesia

Secara umum, konferensi ini diselenggarakan sebagai sikap dari negara-negara baru di Asia dan Afrika dalam menyoroti geliat politik internasional yang tidak stabil.

Politik internasional yang terpecah menjadi dua kelompok besar, barat dan timur, serta aktivitas kolonialisme di Asia dan Afrika, menjadi topik utama.

Akhir dari konferensi ini didapat 10 pokok kesepakatan bersama yang lebih dikenal dengan Dasasila Bandung atau Piagam Bandung.

Kesepakatan tersebut di antaranya berisi penentangan terhadap upaya penjajahan terhadap negara lain dalam bentuk apa pun.

Lebih spesifik, anggota Konferensi Asia-Afrika menuntut kemerdekaan atas dua negara di Afrika, yaitu Maroko dan Aljazair.

Baca juga: Peran Aktif Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika

Nasib negara terjajah di Afrika pasca-KAA Bandung

Sebelum diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika tentunya telah ada pergerakan dalam melawan penjajahan oleh beberapa negara terjajah di Afrika.

Pemuda Afrika kala itu sudah mulai berupaya memperjuangkan kemerdekaan dengan berbagai cara, seperti di Maroko yang terlibat beberapa kali peperangan dengan penjajah.

Setelah disahkan serta diperdengarkannya hasil dan tuntutan dari forum Konferensi Asia Afrika kepada dunia, ada pengaruh yang cukup besar bagi negara terjajah.

Dampak pastinya adalah menumbuhkan kesadaran nasionalisme dan semangat perlawanan besar-besaran terhadap praktik kolonial oleh negara barat.

Baca juga: Persamaan dan Perbedaan Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok

Beberapa tahun setelah terselenggaranya Konferensi Asia Afrika dengan tuntutannya yang menentang praktik penjajahan, negara-negara di Afrika mendapatkan kemerdekaan.

Berikut negara-negara di Afrika yang mendapatkan kemerdekaan pasca-Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung

  • Sudan. Sebelumnya juga merupakan negara terjajah. Tidak lama berselang setelah KAA, tepatnya pada 1956, negara ini berhasil mendeklarasikan kemerdekaan dari Perancis.
  • Maroko. Negara ini juga merupakan jajahan Perancis. Mereka mendapatkan kemerdekaan pada 18 November 1956.
  • Tunisia. Dulunya juga merupakan negara jajahan Perancis. Tunisia merdeka pada 20 Maret 1956.
  • Aljazair. Negara ini mendapatkan kemerdekaannya dari Perancis pada 3 Juli 1962 setelah melalui peperangan panjang.
  • Kenya. Negara di Afrika Timur ini mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris pada 1963.
  • Pantai Gading (merdeka pada 1960)
  • Mali (merdeka pada 1960)
  • Ghana (merdeka pada 1957)
  • Sierra Leone (merdeka pada 1961)

Baca juga: Keterkaitan KAA dengan Organisasi GNB

Referensi:

  • Kusmayadi, Y. (2018). Pengaruh Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 terhadap kemerdekaan negara-negara di Benua Afrika. Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya, 8(01), 15-34.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com