Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2023, 16:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com –Majapahit merupakan sebuah kerajaan yang agung dan eksis di Nusantara pada kisaran abad ke-13 hingga ke-16 Masehi.

Kerajaan Majapahit kuat diperkirakan berpusat di kawasan Kabupaten Mojokerto di Jawa Timur, tetapi persebaran kekuasaannya sangat luas.

Majapahit yang didirikan oleh Raden Wijaya, pada masanya, sangatlah mendominasi kekuasaan di Nusantara, khususnya di Jawa.

Lahirnya nama Majapahit juga tak luput dari budaya tutur atau cerita rakyat masyarakat Jawa.

Baca juga: Candi Dadi, Lokasi Pelarian Rakyat Majapahit

Dalam budaya tutur masyarakat Jawa, kisah munculnya nama Majapahit mereka narasikan dalam bentuk cerita rakyat.

Lahirnya nama Majapahit bermula saat Raden Wijaya selamat dari penaklukkan Kerajaan Kediri terhadap Singasari.

Singasari yang kala itu di bawah pimpinan Prabu Kertanegara, melaksanakan hajatnya menyerang Semenanjung Melayu.

Oleh karena itu, pertahanan di Singsasari sebenarnya sedang tidak dalam kekuatan penuh.

Hajat yang dilaksanakan oleh Singasari pada akhirnya sampai ke telinga para penguasa di Kediri.

Kondisi tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Kerajaan Kediri yang dipimpin Raja Jayakatwang untuk melakukan serangan ke Singasari.

Singasari sungguh tak menduga akan datangnya serangan dari sebuah kekuatan kecil di Kediri. 

Baca juga: Mengapa Kerajaan Majapahit Disebut Kerajaan Agraris dan Maritim?

Meski Kediri adalah kerajaan kecil, tetapi Singasari tidak dalam kondisi siap menerima serangan sehingga akhirnya berhasil mereka kuasai dengan terbunuhnya Prabu Kertanegara.

Meskipun Singasari telah ditundukkan, ada keluarga istana yang masih sempat melarikan diri, yaitu menantu Prabu Kertanegara yang bernama Raden Wijaya bersama para putri sang raja.

Mereka kemudian melarikan diri dan meminta perlindungan ke Arya Wiraraja di Pulau Madura.

Arya Wiraraja kemudian memberikan nasihat sebagai jalan keluar atas kondisi yang dialami Raden Wijaya dengan mengabdi kepada Raja Jayakatwang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com