KOMPAS.com - Ramadhan adalah salah satu bulan suci yang dirayakan oleh umat Islam di dunia, termasuk Indonesia.
Kemeriahan perayaan Ramadhan di Indonesia sangat terasa karena penduduknya yang mayoritas Muslim.
Menuju bulan Ramadhan, ada beberapa tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Apa saja tradisi-tradisi menjelang Ramadhan di Indonesia?
Baca juga: Dugderan, Tradisi Sambut Ramadan di Semarang
Salah satu tradisi menjelang Ramadhan di Indonesia adalah dugderan.
Dugderan merupakan tradisi yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah.
Dugderan dilaksanakan dengan cara mengadakan upacara yang merupakan perpaduan dari tiga etnis di Semarang, yaitu Jawa, Tionghoa, dan Arab.
Nama dugderan berasal dari suara bedug yang ditabuh, yaitu 'dug' dan 'der'.
Tabuhan bedug ini menjadi penanda dimulainya bulan Ramadhan.
Selain itu, tradisi dugderan juga dilengkapi dengan ikon berupa warak ngendhog, yaitu atraksi replikasi hewan berkaki empat dengan kepala mirip naga.
Baca juga: Sejarah Puasa Ramadan
Tradisi Nyadran pada umumnya dilakukan di daerah Jawa, khususnya Jawa Tengah.
Kata nyadran berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu sraddha, yang artinya keyakinan.
Tradisi nyadran biasanya dilaksanakan dengan cara ziarah atau berkunjung ke makam orang tua atau saudara yang sudah meninggal dunia.
Kemudian makam tersebut akan dibersihkan sembari menaburkan bunga dan memanjatkan doa.
Selanjutnya adalah tradisi Megengan yang berasal dari Jawa Timur.