Di relung tengah, terdapat motif Dewa Surya, yang oleh beberapa ahli sempat dikira sebagai lambang Surya Majapahit.
Motif tersebut berupa pahatan lingkaran dengan sudut-sudut menggambarkan pancaran sinar.
Di tengah lingkaran, terdapat tokoh menunggang kuda yang memakai mahkota dan di sekitar kepalanya terdapat siras cakra.
Tokoh tersebut memakai selendang di pinggang dan berpakaian sebatas pada lutut.
Sedangkan kuda yang ditungganginya berbadan agak kecil, mempunyai telinga panjang seperti kelinci, dan ekornya menjuntai.
Baca juga: Candi Sanggrahan, Tempat Peristirahatan Pembawa Jenazah Gayatri
Candi Sawentar mempunyai karakter bangunan candi masa Jawa Timur dari abad ke-12 dan abad ke-13, yakni berbentuk ramping dan tinggi.
Kemiripan arsitektur candi ini dengan Candi Kidal membuat sebagian ahli meyakini bahwa Candi Sawentar I dibangun pada awal abad ke-13, atau di masa Kerajaan Singasari.
Sebagian ahli lainnya berpendapat bahwa Candi Sawentar I dibangun pada awal berdirinya Kerajaan Majapahit.
Dalam Kitab Negarakertagama hanya disebutkan bahwa Prabu Hayam Wuruk, yang berkuasa di Majapahit antara 1350-1389, pernah mengunjungi Lwang Wentar Manguri Blitar pada tahun 1361.
Lwang Wentar Manguri Blitar oleh para ahli diduga kuat sebagai Candi Sawentar I.
Kitab Negarakertagama mengungkap bahwa Raja Hayam Wuruk berziarah dan menghibur hati di Sawentar.
Baca juga: Candi Kalicilik, Jejak Ratu Majapahit di Blitar
Keterangan itu memunculkan argumen bahwa candi ini dulunya digunakan sebagai tempat peristirahatan.
Menurut Stutterheim, relief pada Candi Sawentar I melukiskan sesuatu yang betalian erat dengan kedewaan dan mempunyai peranan yang berhubungan dengan keagamaan.
Dari relief-relief yang menghiasi bangunan candi, diduga fungsi Candi Sawentar I adalah sebagai tempat pemujaan Dewa Wisnu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.