Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Sawentar I yang Pernah Dikunjungi Hayam Wuruk

Kompas.com - 24/02/2023, 23:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Candi Sawentar merujuk pada dua bangunan candi yang berdiri di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Lokasi Candi Sawentar I dan Candi Sawentar II berjarak sekitar 100 meter.

Jelas bahwa Candi Sawentar berasal dari kerajaan Hindu-Buddha. Akan tetapi, para ahli masih berbeda pendapat apakah Candi Sawentar I dibangun pada masa Kerajaan Singasari atau Kerajaan Majapahit.

Dalam Kitab Negarakertagama hanya disebutkan bahwa Prabu Hayam Wuruk, yang berkuasa di Majapahit antara 1350-1389, pernah mengunjungi Lwang Wentar Manguri Blitar, yang oleh para ahli diartikan sebagai Candi Sawentar I.

Baca juga: Candi Gunung Kawi, Persemayaman Raja-raja Bali

Sejarah penemuan Candi Sawentar I

Candi Sawentar I ditemukan pada 1915 oleh Oudheidkundige Dienst, Dinas Purbakala zaman Hindia Belanda.

Setelah itu dilakukan penggalian untuk mengungkap bangunan candi yang tertimbun oleh material erupsi Gunung Kelud.

Candi Sawentar I berukuran panjang 9,53 meter, lebar 6,86 meter, dan tinggi 10,65 meter.

Bangunan candi ini terbuat dari batu andesit dengan arsitektur mirip dengan Candi Kidal di Malang dan Candi Bangkal di Mojokerto.

Candi Sawentar I berlatarbelakang agama Hindu. Hal itu diketahui dari keberadaan yoni dan relief Garudeya.

Baca juga: Candi Mirigambar, dari Cerita Panji hingga Angling Dharma

Relief Candi Sawentar I

Struktur bangunan Candi Sawentar I terdiri atas bagian kaki, tubuh, dan atap.

Pada bagian kaki candi, terdapat relief naga bersayap, yang menjadi lambang "alam bawah".

Di tubuh candi terdapat relief kepala kala dengan rahang bawah, yang biasanya berfungsi sebagai pengusir kekuatan jahat.

Dinding badan Candi Sawentar I dihiasi dengan pelipit bawah, pelipit tengah, dan pelipit atas.

Bagian dinding candi juga terdapat relung-relung yang dulunya digunakan sebagai tempat meletakkan arca-arca Hindu seperti Ganesa, Agastya, dan Nandi, tetapi saat ini sudah tidak ada lagi.

Candi Sawentar I memiliki yoni yang unik, karena berhiaskan motif Garudeya. Dalam kepercayaan Hindu, Garudeya digambarkan sebagai kendaraan Dewa Wisnu, sang pemelihara alam semesta.

Baca juga: Sejarah dan Fungsi Candi Pari Peninggalan Hayam Wuruk

Di relung tengah, terdapat motif Dewa Surya, yang oleh beberapa ahli sempat dikira sebagai lambang Surya Majapahit.

Motif tersebut berupa pahatan lingkaran dengan sudut-sudut menggambarkan pancaran sinar.

Di tengah lingkaran, terdapat tokoh menunggang kuda yang memakai mahkota dan di sekitar kepalanya terdapat siras cakra.

Tokoh tersebut memakai selendang di pinggang dan berpakaian sebatas pada lutut.

Sedangkan kuda yang ditungganginya berbadan agak kecil, mempunyai telinga panjang seperti kelinci, dan ekornya menjuntai.

Baca juga: Candi Sanggrahan, Tempat Peristirahatan Pembawa Jenazah Gayatri

Fungsi Candi Sawentar I

Candi Sawentar mempunyai karakter bangunan candi masa Jawa Timur dari abad ke-12 dan abad ke-13, yakni berbentuk ramping dan tinggi.

Kemiripan arsitektur candi ini dengan Candi Kidal membuat sebagian ahli meyakini bahwa Candi Sawentar I dibangun pada awal abad ke-13, atau di masa Kerajaan Singasari.

Sebagian ahli lainnya berpendapat bahwa Candi Sawentar I dibangun pada awal berdirinya Kerajaan Majapahit.

Dalam Kitab Negarakertagama hanya disebutkan bahwa Prabu Hayam Wuruk, yang berkuasa di Majapahit antara 1350-1389, pernah mengunjungi Lwang Wentar Manguri Blitar pada tahun 1361.

Lwang Wentar Manguri Blitar oleh para ahli diduga kuat sebagai Candi Sawentar I.

Kitab Negarakertagama mengungkap bahwa Raja Hayam Wuruk berziarah dan menghibur hati di Sawentar.

Baca juga: Candi Kalicilik, Jejak Ratu Majapahit di Blitar

Keterangan itu memunculkan argumen bahwa candi ini dulunya digunakan sebagai tempat peristirahatan.

Menurut Stutterheim, relief pada Candi Sawentar I melukiskan sesuatu yang betalian erat dengan kedewaan dan mempunyai peranan yang berhubungan dengan keagamaan.

Dari relief-relief yang menghiasi bangunan candi, diduga fungsi Candi Sawentar I adalah sebagai tempat pemujaan Dewa Wisnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com