KOMPAS.com - Selama sekitar 300 tahun, rakyat Indonesia menggunakan berbagai cara untuk mengusir penjajah Belanda.
Hingga 1908, usaha yang dilakukan rakyat terus menemui kegagalan.
Upaya meraih kemerdekaan mulai mendapat hasil positif ketika para tokoh perjuangan, khususnya golongan muda terpelajar, melakukan perubahan strategi dalam melawan penjajah.
Bagaimanakah perubahan strategi perlawanan terhadap Belanda dilakukan oleh kaum atau golongan muda terpelajar?
Baca juga: Perbedaan Perjuangan Indonesia Sebelum dan Sesudah 1908
Perubahan strategi perlawanan terhadap Belanda dilakukan oleh kaum atau golongan muda terpelajar adalah berjuang dengan cara lebih modern, yakni menggunakan kekuatan organisasi pergerakan nasional yang terstruktur dan terorganisir secara rapi.
Sebelum 1908, atau sebelum masa pergerakan nasional, perjuangan bangsa Indonesia masih bersifat kedaerahan.
Selain itu, perlawanan selalu dilakukan menggunakan senjata dan hanya dipimpin oleh orang-orang yang berpengaruh.
Bentuk perlawanan tersebut memiliki banyak kelemahan, yang membuat rakyat terus mengalami kekalahan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Munculnya Golongan Terpelajar pada Awal Abad ke-20
Pada awal abad ke-20, politik etis yang diterapkan Belanda cukup banyak mendatangkan dampak positif bagi bangsa Indonesia.
Salah satu manfaat politik etis yakni lahirnya golongan muda terpelajar yang terdidik dan mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan formal hingga tingkat tinggi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.