Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Wangsa Sanjaya

Kompas.com - 02/02/2023, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Wangsa Sanjaya adalah sebuah istilah yang mengindikasikan kepada sebuah dinasti yang pernah berkuasa di Kerajaan Medang atau disebut juga Kerajaan Mataram Kuno.

Menurut sejarah, Wangsa Sanjaya disebut-sebut merupakan pemeluk agama Hindu Siwa.

Salah satu peninggalan dari Wangsa Sanjaya adalah Candi Prambanan yang terletak di Yogyakarta.

Apabila membahas tentang asal-usulnya, ada beberapa ragam versi yang membahas mengenai sejarah Wangsa Sanjaya.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Candi Prambanan

Asal-usul Wangsa Sanjaya

Istilah Wangsa Sanjaya kali pertama dikemukakan oleh sejarawan bernama Dr. Bosch.

Ia menyebutkan bahwa di Kerajaan Medang ada dua dinasti yang pernah berkuasa, yaitu Wangsa Sanjaya dan Wangsa Syailendra.

Wangsa Sanjaya sendiri merupakan istilah yang merujuk pada nama pendiri Kerajaan Medang, yaitu Sanjaya yang memerintah sekitar tahun 732 M.

Kemudian berdasarkan Prasasti Canggal diketahui Sanjaya adalah penerus Raja Jawa Sanna, yang menganut agama Hindu aliran Siwa.

Lebih lanjut, jika dilihat dari penafsiran Carita Parahyangan, Sanjaya digambarkan sebagai pangeran dari Galuh yang akhirnya berkuasa di Mataram.

Sanjaya pernah berkuasa atas Sunda dan Galuh pascameninggalnya sang Raja Sunda, Tarusbawa pada 732.

Di bawah pemerintahan Sanjaya, Sunda dan Galuh berhasil disatukan kembali.

Akan tetapi, sekitar tahun 778, Rakai Panangkaran, yakni raja kedua Kerajaan Medang berhasil ditaklukkan oleh Wangsa Syailendra.

Sejak saat itu, Kerajaan Medang pun diambil alih oleh Wangsa Syailendra.

Baca juga: Asal-usul Wangsa Syailendra

Sangkalan

Terlepas dari teori-teori yang ada, ternyata ada sejarawan yang menyangkal keberadaan Wangsa Sanjaya.

Menurut salah satu sejarawan, yaitu Poerbatjaraka menganggap bahwa Wangsa Sanjaya tidak pernah ada. Sebab, Sanjaya masih merupakan anggota Wangsa Syailendra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com