Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinasti Mamluk, Wangsa yang Didirikan Bangsa Budak

Kompas.com - 04/01/2022, 08:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dinasti Mamluk merupakan salah satu wangsa yang berpengaruh terhadap peradaban Islam.

Bahkan, para ahli mengakui pengaruh mereka begitu terasa antara paruh kedua abad ke-13 hingga awal zaman modern.

Kata "Mamluk" adalah bahasa Arab yang artinya budak yang ditawan, tetapi tidak dengan orangtuanya.

Meski berasal dari bangsa budak, mereka tercatat sebagai dinasti yang mampu menghentikan laju kekuasaan Mongol ke Suriah dan menghalau kehadiran Tentara Salib di Palestina ataupun sepanjang pantai Suriah.

Baca juga: Dinasti Seljuk, Pendiri Kekaisaran Islam Pertama di Turki

Terbentuknya Dinasti Mamluk

Pendiri Dinasti Mamluk atau Mamalik adalah para budak kulit putih yang awalnya ditawan dan dibeli oleh penguasa Dinasti Ayyubiyah.

Mereka kemudian dididik dan dijadikan tentara di sebuah tempat yang terpisah dari masyarakat.

Penguasa Ayyubiyah terakhir, Al Malik Al Saleh, menjadikan para budak itu sebagai pengawalnya untuk menjamin kelangsungan kekuasaannya.

Dari situlah, mereka mendapat hak-hak istimewa dalam militer dan mendapatkan imbalan materi.

Ketika Al Malik Al Saleh meninggal pada sekitar 1249 dan digantikan oleh putranya, Turansyah, golongan Mamluk merasa terancam.

Pasalnya, Turansyah lebih dekat dengan tentara asal Kurdi. Maka pada sekitar tahun 1250, bangsa Mamluk di bawah pimpinan Aybak dan Baibars membunuh Turansyah.

Baca juga: Latar Belakang Berdirinya Dinasti Bani Umayyah

Setelah itu, istri Al Malik Al Saleh, Syajarah al-Durr, yang berasal dari kalangan Mamluk, berusaha mengambil alih pemerintahan Ayyubiyah.

Syajarah al-Durr pun berhasil mengambil alih pemerintahan selama tiga bulan, sebelum akhirnya menikah dengan pemimpin Mamluk, Aybak, dan menyerahkan kekuasaannya.

Setelah mengambil alih pemerintahan, Aybak membunuh Syajarah al-Durr dan sempat menunjuk Musa, keturunan Ayyubiyah, sebagai penguasa.

Namun, tidak berselang lama, Aybak membunuh Musa dan menandakan bahwa Dinasti Ayyubiyah di Mesir berakhir dan digantikan oleh Dinasti Mamluk.

Beberapa sejarawan menganggap Aybak sebagai pendiri Dinasti Mamluk Bahri sekaligus sultan pertamanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com