Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibnu Taimiyah, Ulama yang Hidup dari Penjara ke Penjara

Kompas.com - 30/12/2021, 09:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ibnu Taimiyah adalah seorang ulama dan filsuf yang berasal dari Kota Harran, Turki.

Ia banyak disebut sebagai pemikir Islam dan tokoh politik yang kontroversial karena sangat teguh pendiriannya, terutama pada syariat Islam.

Sebagai pengikut Mazhab Hambali, pandangan Ibnu Taimiyah sering bersebrangan dengan para penguasa pada masanya.

Oleh karena itu, meski menjadi salah satu penulis abad pertengahan yang paling berpengaruh dalam Islam kontemporer, Ibnu Taimiyah kerap hidup dari penjara ke penjara.

Baca juga: Ibnu Katsir, Ahli Tafsir yang Menguasai Berbagai Bidang Keilmuan

Kehidupan awal

Nama asli Ibnu Taimiyah adalah Abul Abbas Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim bin Abdus Salam bin Abdullah bin Taimiyah al Harrani. Ia lahir di Harran pada 22 Januari 1263 atau 661 H.

Ibnu Taimiyah berasal dari keluarga yang sangat taat pada agama Islam. Ayahnya, Syihabuddin bin Taimiyah, adalah seorang syekh, hakim, dan khatib.

Sedangkan kakeknya, Majduddin Abul Birkan Abdussalam bin Abdullah bin Taimiyah al Harrani, adalah seorang ulama yang menguasai fikih, hadis, tafsir, ilmu ushul, dan penghafal Alquran (hafiz).

Sedari kecil, Ibnu Taimiyah sudah terlihat tanda kecerdasannya. Hal itu didukung dengan tempat ia tumbuh, yakni di Kota Bagdad, yang merupakan pusat perkembangan ilmu pengetahuan.

Selain itu, ia tumbuh di antara para ulama, dan memanfaatkan kesempatan itu untuk belajar tentang Alquran dan sunah Nabi.

Baca juga: Abu Hurairah, Periwayat Hadis dan Bapak Para Kucing

Setelah beberapa tahun di Bagdad, Ibnu Taimiyah pindah ke Damaskus bersama ayahnya karena serbuan tentara Mongol.

Begitu tiba di Damaskus, ia segera menghafalkan Alquran dan belajar berbagai cabang ilmu dari para ulama, hafiz, dan ahli hadis negeri itu.

Ketika umurnya belum mencapai belasan tahun, ia sudah menguasai ilmu ushuluddin (pokok agama), mendalami bidang tafsir, hadis, dan bahasa Arab.

Selain ilmu agama, Ibnu Taimiyah juga menguasai berbagai bidang ilmu, seperti matematika, khat (ilmu menulis huruf arab), nahwu (tata bahasa Arab), dan fikih.

Bahkan ketika Ibnu Taimiyah menginjak dewasa, ia mampu mengeluarkan fatwa dalam masalah keagamaan.

Baca juga: Karya dan Pemikiran Ibnu Khaldun

Tokoh yang kontroversial

Setelah dewasa, Ibnu Taimiyah menggantikan ayahnya yang telah meninggal sebagai pengelola sebuah sekolah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com