Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usamah bin Zaid, Panglima Perang Termuda Zaman Rasulullah

Kompas.com - 24/12/2021, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Usamah bin Zaid merupakan panglima perang yang mendapat julukan terhormat, Hibbu Rasulillah, yang berarti orang yang dicintai Rasullullah.

Semasa hidup, ia banyak mendapat perlakuan istimewa dari Rasulullah. Mulai dari mendapat pembelaan sampai dipercaya untuk menjadi pemimpin pasukan Islam di usia masih sangat muda.

Usamah bin Zaid pun dapat membuktikan kehebatannya, di mana ia dan pasukannya menjadi kekuatan Muslim pertama yang berhasil menyerang wilayah Bizantium.

Penaklukannya itu juga membuka jalan bagi penyerangan Muslim selanjutnya atas Levant dan Mesir.

Baca juga: Ibnu Katsir, Ahli Tafsir yang Menguasai Berbagai Bidang Keilmuan

Asal-usul

Usamah bin Zaid atau yang bernama lengkap Usamah bin Zaid bin Haritsah bin Syurahbil bin Ka'ab bin Abdil 'Uzza bin Yazid bin Umrul Qais lahir di Mekah pada tahun 612.

Ia adalah putra dari Zaid bin Haritsah, pelayan yang sempat diangkat anak oleh Nabi Muhammad. Dari garis keturunan, ia juga masih berkeluarga dengan Bani Kalb.

Ibunya yang bernama Ummu Aiman adalah budak peninggalan ayah Nabi Muhammad, yang juga merawat dan mengasuh Nabi sejak kecil.

Kendati demikian, Nabi sangat menyayangi Usamah dan kedua orang tuanya. Lahir di lingkungan keluarga Nabi, Usamah menjadi salah satu orang pertama yang masuk Islam.

Sewaktu masih berusia 18 tahun, Usamah bin Zaid telah diangkat oleh Rasulullah untuk menjadi panglima perang.

Baca juga: Abu Ubaidah bin Jarrah, Sahabat Nabi yang Dijuluki Kepercayaan Umat

Ditolak dalam Perang Uhud

Perang Uhud adalah pertempuran antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy pada 23 Maret 625.

Dalam pertempuran ini, kaum Muslim mengirim tentara Islam sebanyak 700 orang, sementara kaum Quraisy sebanyak 3.000 orang.

Tentara Islam dipimpin langsung oleh Rasulullah, sedangkan tentara Quraisy dipimpin Abu Sufyan.

Usut punya usut, perang ini disebut Perang Uhud karena terjadi di dekat Bukit Uhud. Ketika pertempuran berlangsung, Usamah bersama beberapa pemuda menghadap Nabi Muhammad guna meminta izin untuk ikut berjihad.

Rasulullah pun mengizinkan para pemuda yang dianggap sudah memenuhi kriteria dalam jihad fisabilillah.

Sayangnya, di antara golongan para pemuda yang bersamanya, Usamah ditolak karena saat itu usianya masih sangat kecil untuk mengikuti peperangan.

Baca juga: Mengapa Kaum Kafir Quraisy Melakukan Pemboikotan terhadap Umat Islam?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com