Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khalid bin Walid, Sahabat Nabi yang Dijuluki Pedang Allah

Kompas.com - 24/12/2021, 12:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Khalid bin Walid adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijuluki sebagai Sayf Allah al-Maslul atau Pedang Allah yang terhunus.

Julukan Pedang Allah itu diberikan berkat kejeliannya dalam bidang militer dan ahli taktik perang.

Sebagai ahli militer, Khalid bin Walid menjadi salah satu panglima perang Islam yang tidak terkalahkan sepanjang karirnya.

Ia menjadi panglima perang militer Islam dari era Nabi Muhammad SAW hingga Khalifah Umar bin Khattab.

Baca juga: Kekhalifahan Bani Umayyah: Masa Keemasan dan Akhir Kekuasaan

Masa muda

Khalid bin Walid memiliki nama asli Abu Sulaiman Khalid ibn al-Walid ibn al-Mughhirah al-Makhzumi. Ia lahir pada tahun 585, atau sekitar 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam.

Ayahnya adalah Walid bin al-mughirah, kepala sub suku Bani Makhzum yang masih bagian dari suku Quraisy di Mekkah. Sedang ibunya bernama Lubabah binti al-Harith.

Sesuai dengan tradisi kaum Quraisy pada zaman itu, Khalid yang baru lahir dikirim ke sebuah suku Badui di gurun.

Ia dirawat oleh ibu angkat hingga berumur 5 atau 6 tahun, sebelum dikembalikan ke orang tuanya di Mekkah.

Khalid termasuk dalam keluarga dekat Nabi. Pasalnya, bibinya yang bernama Maimunah adalah salah satu istri Nabi.

Baca juga: Umar bin Abdul Aziz, Sang Khulafaur Rasyidin Kelima

Terjun ke medan perang

Dalam budaya Arab saat itu, seorang anak lelaki dianggap sebagai ksatria dan pemimpin sejati apabila cakap dalam seni berperang.

Hal ini yang mendasari Khalid bertekad untuk menjadi seorang ksatria yang hebat di tanah Arab.

Dorongan dari sang ayah dan keluarga besarnya yang merupakan orang terpandang di suku Quraisy juga menjadi dasar Khalid untuk mendapatkan kedudukan terhormat.

Dalam proses belajar seni beladiri dan berperang, ia dengan mudah menguasai teknik memanah, berkuda, dan memainkan pedang. Selain itu, ia juga memfokuskan diri pada taktik militer.

Bakatnya ini semakin terasah berkat ketekunan dan latihan keras yang dilaluinya.

Khalid dewasa menjelma menjadi orang yang berani dan mahir dalam bidang militer. Pengetahuannya mengenai taktik perang pun menakjubkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com