Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Kedulan di Yogyakarta

Kompas.com - 31/01/2023, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

Pada 2002, sebanyak 85 persen komponen batu candi telah ditemukan, bentuk candi diketahui, dan diputuskan bahwa candi bisa dipugar.

Dari kegiatan ekskavasi diketahui bahwa Candi Kedulan merupakan bangunan bercorak Hindu yang terdiri dari candi induk dan tiga candi perwara (pendamping).

Baca juga: Candi Pringapus: Sejarah, Letak, dan Fungsinya

Candi induk dibangun menghadap timur dengan tiga candi perwara berdiri di depannya. Candi induk dipugar pada 2018 dan candi perwara dipugar pada 2019.

Secara vertikal, candi induk terdiri atas tiga bagian, yaitu kaki candi, tubuh candi, dan atap candi.

Bagian kaki candi berdenah persegi berukuran 12,05 x 12,05 meter dan tinggi 2,72 meter.

Pada bagian pipi tangga terdapat hiasan makara (makhluk mitologi berwujud monster air).

Bagian tubuh candi ukurannya jauh lebih kecil dari kaki candi, yakni berukuran 4 x 4 meter dan tinggi 2,6 meter.

Pada kanan dan kiri pintu masuk tubuh candi terdapat relung berisi arca Mahakala dan arca Nandiswara.

Baca juga: Ciri-ciri Candi yang Bercorak Hindu

Di dalam tubuh candi terdapat lingga dan yoni, sedangkan pada tiga sisi dindingnya terdapat relung yang masing-masing berisi arca Durga Mahisasuramardini dan arca Ganesha.

Sayangnya, relung sisi selatan belum ditemukan arca yang mengisinya.

Bagian atas relung berhiaskan kala tanpa rahang bawah, sementara di kanan serta kiri relung berhiaskan pilaster dengan motif dedaunan dan makara.

Selain itu, ditemukan juga arca Nandi, dua padmasana dan lingga-yoni yang diduga bagian dari candi perwara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com