Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Integralistik yang Diusulkan Soepomo

Kompas.com - 22/11/2022, 17:16 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Dr. Soepomo adalah salah satu tokoh perjuangan kemerdekaan yang memberikan sumbangsih besar terhadap Indonesia.

Sejumlah peranan Soepomo adalah dia merumuskan Undang-Undang Dasar 1945 dan mengemukakan tiga teori mengenai pengertian negara. Salah satunya adalah teori integralistik.

Lantas, apa yang dimaksud teori integralistik usulan Soepomo?

Baca juga: Tokoh yang Mengusulkan Dasar Negara: Moh Yamin, Soepomo, Soekarno

Pengertian teori integralistik

Pada dasarnya, teori integralistik mengartikan bahwa negara bukan berfungsi untuk melindungi kepentingan pribadi atau golongan, melainkan kepentingan masyarakat secara keseluruhan.

Soepomo menjelaskan bahwa negara adalah sebuah susunan masyarakat integral, di mana semua golongan, segala bagian, semua anggotanya berhubungan erat satu sama lain.

Negara yang memiliki dasar pemikiran integral tidak memihak kepada satu golongan tertentu, golongan terkuat, atau paling besar, melainkan menjamin keselamatan seluruh hidup bangsa sebagai persatuan yang tidak terpisahkan.

Teori integralistik mengandung enam poin penting, yaitu:

Baca juga: Pandangan Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno terhadap Negara Merdeka

  1. Negara merupakan susunan masyarakat yang bersifat erat serta integral atau menyeluruh antara semua golongan.
  2. Seluruh anggota masyarakat merupakan satu kesatuan utuh yang bersifat organis.
  3. Kepentingan bersama merupakan hal utama.
  4. Negara tidak memihak pada golongan tertentu.
  5. Negara dan rakyat saling bersatu membentuk persatuan.
  6. Negara memiliki posisi lebih tinggi dibandingkan dengan seluruh golongan dalam berbagai bidang.

Teori integralistik ini bukan murni dibuat oleh Soepomo, merupakan buah pemikiran dari Spinoza, Adam Muller, dan Hegel.

Istilah integralistik sendiri maknanya bersifat integral, yang merupakan satu keseluruhan.

Dari makna itu, teori integralistik yang diusulkan Soepomo dianggap sebagai cikal bakal terbentuknya bangsa Indonesia.

Contoh penerapan teori integralistik adalah hubungan antara negara dengan Pancasila yang tidak dapat dipisahkan.

Negara dengan Pancasila merupakan satu kesatuan utuh yang saling mempengaruhi, di mana masing-masing sila saling berkaitan.

Sebab, keseluruhan sila menggambarkan adanya paham persatuan atau integralistik.

 

Referensi:

  • Sugiarto, Laga dan Riski Febria Nurita. (2018). Pandangan Negara Integralistik sebagai Dasar Philosofische Gronslag Negara Indonesia. Jurnal Cakrawala Hukum. Volume 9, Nomor 1 Juni 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com