JAKARTA, KOMPAS.com - Perjanjian Renville berlangsung pada 17 Januari 1948.
Perjanjian Renville antara Republik Indonesia dengan Belanda menjadi menjadi unik.
Perjanjian berlangsung tidak di atas tanah namun di atas air.
Renville adalah nama kapal perang Amerika Serikat yang kala itu berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Baca juga: Latar Belakang Perjanjian Renville, Isi, dan Dampaknya
Di atas geladak kapal dengan nama komplet USS Renville itulah, Republik Indonesia dan Belanda meneken perjanjian.
Laman Kompas.com pada 23 Januari 2020 menulis bahwa Perjanjian Renville adalah salah satu perjanjian penting menyangkut perundingan Indonesia-Belanda pasca-Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.
Renville
Pokok dari isi Perjanjian Renville itu adalah pembagian wilayah milik Republik Indonesia dan Belanda.
Alhasil, dampak dari Perjanjian Renville adalah munculnya tugu atau monumen pembatas di dearah atau wilayah tertentu.
Di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah persisnya di Desa Joho, kawasan Bawang, berdiri Monumen Perjanjian Renville.
Monumen Perjanjian Renville mudah terlihat oleh warga yang melintas lantaran posisinya ada di tepi jalan raya Banjarnegara-Purwokerto.
Uniknya, di sisi monumen berbentuk segi lima itu, ada kali yang mengalir.
Di Jawa, istilah "kali" merujuk aliran air yang lebarnya hanya sekitar sepuluh meter.
Istilah "kali" berbeda dengan "sungai".
"Sungai" sebagaimana Sungai Serayu yang melewati Kabupaten Banjarnegara, memiliki lebar puluhan meter.