Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Kompas.com - 13/11/2022, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Kesehatan masyarakat adalah sebuah ilmu dan seni (praktik) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Sejarah kesehatan masyarakat di dunia dimulai sejak zaman Yunani Kuno, Mesir Kuno, dan Romawi Kuno.

Di Indonesia, perkembangan kesehatan masyarakat baru terlihat pada masa penjajahan Belanda.

Sejarah perkembangan ilmu kesehatan masyarakat di Indonesia dapat dibagi ke dalam dua periode, yakni sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan.

Bagaimana sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia?

Baca juga: Sejarah Kesehatan Masyarakat di Dunia

Periode sebelum kemerdekaan

Sejarah kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai pada masa penjejahan Belanda, tepatnya ketika wabah kolera dan cacar merajalela.

Pemerintah Belanda mengadakan upaya-upaya kesehatan masyarakat guna menekan penyebaran wabah yang sangat ditakuti masyarakat tersebut.

Di bidang kesehatan masyarakat lainnya, pada 1807, Gubernur Jenderal Daendels mengadakan pelatihan praktik persalinan bagi dukun bayi guna menurunkan tingginya angka kematian bayi.

Pada pertengahan abad ke-19, di Indonesia mulai berdiri sekolah-sekolah kedokteran, yang dalam perkembangannya mempunyai andil besar dalam menghasilkan tenaga medis yang mengembangkan kesehatan masyarakat.

Selain sekolah kedokteran, di beberapa kota seperti di Bandung, Medan, Semarang, Makassar, Surabaya, dan Yogyakarta, berdiri laboratorium.

Laboratorium-laboratorium tersebut memiliki peranan penting dalam menunjang pemberantasan penyakit, seperti malaria, lepra, cacar, dan bahkan untuk bidang kesehatan masyarakat yang lain seperti gizi dan sanitasi.

Baca juga: Sejarah Hari Kesehatan Nasional 12 November

Pada 1922, pes masuk Indonesia dan terus menyebar selama beberapa tahun setelahnya hingga menimbulkan banyak korban jiwa.

Berdasarkan penelitian dr John Lee Hydrich, tingginya angka kematian disebabkan oleh buruknya kondisi sanitasi lingkungan karena kebiasaan penduduk yang kurang sehat.

John Lee Hydrich adalah seorang penasihat ahli dalam bidang kesehatan masyarakat dari Lembaga Rockeffeller New York.

Berangkat dari temuannya, Hydrich kemudian memulai upaya kesehatan masyarakat dengan mengembangkan daerah percontohan sebagai pendidikan penyuluhan kesehatan.

Usaha Hydrich dianggap sebagai awal kesehatan masyarakat di Indonesia dan ia pun disebut-sebut sebagai pelopor kesehatan masyarakat di Indonesia.

Baca juga: Biografi J Leimena, Menteri Kesehatan Penggagas Puskesmas

Periode setelah kemerdekaan

Setelah kemerdekaan, tonggak penting perkembangkan kesehatan masyarakat di Indonesia terjadi pada 1951.

Saat itu, dr Y Leimena dan dr Patah memperkenalkan Bandung Plan, yakni cara pemulihan sakit dan upaya pencegahan penyakit kepada masyarakat dan lembaga kesehatan.

Hasilnya, pada 1956, dibentuk Proyek Bekasi di Lemah Abang sebagai contoh pelayanan, pelatihan, serta pengelolaan program kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia.

Pada 1967, para ahli kesehatan di seluruh Indonesia mengadakan seminar pertama STOVIA yang membahas program kesehatan masyarakat terpadu.

Dalam seminar tersebut, dr Achmad Dipodilogo menggagas konsep pusat kesehatan masyarakat sebagai upaya program kesehatan terpadu di seluruh Indonesia.

Pada 1968, dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional, konsep tersebut kemudian diresmikan oleh pemerintah menjadi Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas.

Baca juga: Daftar Menteri Kesehatan RI

Selama periode Orde Baru, pengembangan Puskesmas sebagai sistem pelayanan kesehatan masyarakat terpadu terus dilakukan.

Memasuki era Reformasi, dikembangkan program kesehatan untuk masyarakat miskin.

Pada 2004, dikeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.

Dalam keputusan tersebut, upaya kesehatan dikelompokkan menjadi dua, yakni upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.

Upaya kesehatan wajib ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Sedangkan upaya kesehatan pengembangan ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat.

 

Referensi:

  • Sari, Nila Puspita, dkk. (2021). Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Medan: Yayasan Kita Menulis.
  • Sianturi, Efendi, Maida Pardosi, dan Elisabeth Surbakti. (2019). Kesehatan Masyarakat. Sidoarjo: Zifatama Jawara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com