JAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit stroke menjadi perhatian utama Organisasi Stroke Dunia (WSO) melalui kampanye kesehatan otak.
Sumber literatur pada laman kemkes.go.id menyebut bahwa penyakit stroke menjadi penyebab kematian nomor dua setelah penyakit jantung di Indonesia.
Baca juga: INFOGRAFIK: Benarkah Cek Risiko Stroke Bisa dengan Gerakkan Jari Tangan?
Per 2014 misalnya, penyakit stroke menjadi pemuncak penyebab kematian di Indonesia.
Data per 2018 juga menunjukkan pada penduduk Indonesia usia di atas 15 tahun, jumlah pengidap stroke ada di posisi 10,9 persen.
Angka perkiraannya mencapai kisaran 2,1 juta orang.
WSO
Begitu besarnya jumlah pengidap stroke dunia membuat WSO membuat kampanye kesehatan otak.
Alasannya, penyakit stroke memang berpusat pada tidak lancarnya pergerakan darah menuju ke otak.
WSO yang terbentuk pada 2006 merupakan organisasi nirlaba.
WSO merupakan gabungan dua organisasi yakni International Stroke Society (ISS) dan World Stroke Federation (WSF).
Dua tahun sebelumnya yakni pada 29 Oktober 2004 ada Kongres Stroke Dunia (WSC) di Vancouver, Kanada.
Tanggal penyelenggaraan WSC itu menjadi peringatan Hari Stroke Seluruh Dunia.
Keprihatinan dunia pada peningkatan jumlah pengidap stroke sebetulnya sudah terjadi sejak era 1990-an.
Sepuluh tahun sejak 1990 bahkan, WSO membuat pernyataan bahwa penyakit stroke adalah merupakan kondisi darurat kesehatan masyarakat.
Data termutakhir menunjukkan bahwa WSO memberikan berbagai penghargaan pada 29 Oktober 2022.