Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Bangunan Megalitikum yang Ditemukan di Indonesia

Kompas.com - 03/10/2022, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Zaman Megalitikum atau batu besar diperkirakan berkembang sejak zaman batu muda (Neolitikum) sampai zaman Logam.

Ciri terpenting zaman Megalitikum adalah manusia pendukungnya menciptakan bangunan-bangunan dari batu yang berukuran besar.

Tujuan pembuatan bangunan-bangunan itu berkaitan dengan praktik-praktik kepercayaan, seperti pemujaan terhadap roh nenek moyang.

Bangunan Megalitik tersebar hampir di seluruh Kepulauan Indonesia dengan bentuk bermacam-macam.

Berikut ini jenis-jenis bangunan Megalitikum yang ditemukan di Indonesia.

Baca juga: Zaman Megalitikum: Peninggalan, Sejarah, Ciri, dan Kepercayaan

Kubur batu

Kubur batu adalah wadah penguburan mayat yang terbuat dari papan-papan batu dan berbentuk persegi panjang.

Papan batu tersebut berjumlah enam buah dan disertai tutup, yang disusun langsung di dalam lubang yang telah disiapkan lebih dulu.

Di Indonesia, peti kubur batu dapat ditemukan di Sumatera Selatan, Cirebon (Jawa Barat), Wonosari (Yogyakarta), dan Cepu (Jawa Timur).

Biasanya, di dalam peti kubur batu juga ditemukan rangka manusia yang sudah rusak beserta alat-alat perunggu atau barang yang dibawa saat jasad dikebumikan.

Baca juga: Perbedaan Sarkofagus dengan Peti Kubur Batu

Menhir

Menhir atau batu tegak adalah batu alam yang telah dibentuk untuk keperluan pemujaan atau untuk tanda penguburan.

Ukuran menhir bisa sangat bervariasai, tetapi sering kali berbentuk meruncing ke arah atas.

Dalam kepercayaan animisme, menhir adalah alat pengikat antara arwah nenek moyang dengan anak cucunya. Sehingga melalui tugu batu ini, mereka memuja arwah nenek moyangnya.

Di Indonesia, daerah persebaran menhir cukup luas, di antaranya banyak ditemukan di Sumatera Barat, Pasemah (Sumatera Selatan), Pugungharjo (Lampung), Kosala dan Lebak Sibedug, Leles, Karang Muara, Cisolok (Jawa Barat), Yogyakarta, Pekauman Bondowoso (Jawa Timur), Orunyan dan Sembiran (Bali), serta Belu (Timor).

Baca juga: Menhir: Pengertian, Fungsi, dan Lokasi Penemuan

Dolmen

Dolmen atau meja batu adalah peninggalan yang terdiri dari sebuah batu besar yang ditopang oleh batu-batu berukuran lebih kecil sebagai kakinya.

Dolmen merupakan salah satu peninggalan zaman praaksara yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan sesaji, yang akan dipersembahkan kepada arwah nenek moyang dan untuk peribadatan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Stori
Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Stori
Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Stori
Prasangka dalam Keberagaman

Prasangka dalam Keberagaman

Stori
Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Stori
Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com