Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Pahlawan Revolusi Korban G30S

Kompas.com - 28/09/2022, 20:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Kemudian, Pierre Tendean menyamar sebagai AH Nasution demi menyelamatkan atasannya tersebut.

Akibatnya, Pierre pun menjadi korban dan dibawa ke Lubang Buaya bersama dengan para jenderal yang lain.

Baca juga: Cerita Jenderal AH Nasution Lolos dari Penculikan G30S

Pencarian 7 jasad jenderal korban G30S

Mengutip dari arsip Harian Kompas pada 6 Oktober 1965, pengejaran insentif mulai dilakukan sejak 1 Oktober 1965, subuh.

Berdasarkan informasi yang ada, tim Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) mendapat petunjuk bahwa ketujuh jenderal tersebut dibawa ke Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Sesampainya di sana, dari kejauhan RPKAD melihat sejumlah orang bersenjata lengkap yang sudah berada dalam kondisi siap tempur.

Jumlahnya sekitar kekuatan 1 batalyon.

Melihat hal tersebut, RPKAD pun yakin bahwa rombongan bersenjata tersebut adalah pasukan dari G30S.

Keyakinan mereka juga didorong dengan adanya laporan bahwa beberapa jam sebelumnya ada rombongan bersenjata yang membawa tujuh jenderal TNI AD ke Lubang Buaya.

Akan tetapi, setelah mengetahui jumlah pasukan musuh yang jauh lebih banyak, RPKAD memutuskan kembali merayap menuju pos komandonya.

Tim RPKAD yang berhasil sampai di posko segera mengumpulkan anggota-anggota yang lain dan memutuskan maju mendekat ke lokasi yang mereka curigai tersebut.

Beruntungnya, jumlah pasukan RPKAD sama besar dengan jumlah pasukan bersenjata di Lubang Buaya.

Musuh pun tidak berani menandingi kekuatan RPKAD hingga akhirnya memilih pergi.

Begitu mereka pergi, tim RPKAD segera mengusut lokasi untuk menemukan jenazah ketujuh orang yang diculik.

Baca juga: Gerakan 30 September dan Salah Perhitungan Aidit - (Bagian 1 dari 3 tulisan)

Penemuan tujuh korban G30S

Jasad tujuh jenderal korban G30S berhasil ditemukan di sebuah sumur tua dengan kedalaman 12 meter dengan diameter kurang dari 75 centimeter.

Saat ditemukan, kondisi sumur ditutupi dengan dedaunan, kain warna-warni, batang pisang, dan sampah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com