Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Raja Preman di Indonesia

Kompas.com - 28/08/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Preman atau Premanisme adalah sebutan untuk individu atau sekelompok orang yang kerap mempraktikkan pemerasan terhadap orang lain.

Di Indonesia, fenomena premanisme mulai marak pada era Orde Baru.

Akibatnya, Panglima Angkatan Bersenjata Indonesia Jenderal Leonardus Benjamin Moerdani yang menyalahkan para preman, mulai melakukan penembakan misterius (petrus) untuk menekan angka kriminalitas.

Lalu, siapa saja raja preman di Indonesia?

Baca juga: 5 Kejahatan Genosida yang Pernah Terjadi di Indonesia

Johny Indo

Johny Indo adalah pria yang sempat menggegerkan Indonesia sekitar tahun 1970 atau 1980-an.

Johny Indo dikenal sebagai perampok kelas kakap yang sebenarnya tujuannya untuk membantu rakyat miskin.

Johny Indo bernama lengkap Yohanes Herbertus Eijkenboom. Ia bergerak bersama komplotannya yang disebut Pachinko (Pasukan China Kota).

Johny Indo bersama gengnya kerap melakukan aksi perampokan terhadap orang-orang kaya asing yang tinggal di Indonesia.

Salah satu alasan Johny Indo merampok karena dia menganggap orang-orang asing sudah banyak mengeruk harta dari Indonesia.

Oleh karena itu, Johny Indo merampok mereka dan uangnya dibagikan kepada rakyat-rakyat miskin.

Sepanjang 1970-1980, Johny Indo berhasil merampok emas seberat 129 kilogram.

Tindakan Johny Indo tentu menjadi perhatian utama dari kepolisian yang bekerja sama dengan ABRI untuk menangkapnya.

Johny Indo sempat ditahan di Nusakambangan yang dikenal memiliki pengawasan ketat.

Namun, ternyata Johny Indo berhasil kabur bersama anak buahnya.

Sampai akhirnya, Johny Indo memutuskan menyerah setelah 11 hari mencoba bertahan hidup di tengah hutan belantara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com