Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Soekarno Diasingkan Belanda dan Orde Baru?

Kompas.com - 19/07/2022, 18:13 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Soekarno merupakan salah satu tokoh era pergerakan nasional yang berjuang melawan penjajahan Belanda.

Perjuangan Soekarno melawan penjajahan bukanlah hal yang mudah. Ia bahkan harus berurusan dengan hukum kolonial Belanda karena berjuang demi nasionalisme Indonesia.

Kritikannya melalui tulisan "Indonesia Menggugat" membuat Soekarno harus berada dalam pengasingan Belanda.

Hal itu dilakukan Belanda untuk meredam perjuangan Soekarno yang selalu membuat repot pemerintah kolonial.

Baca juga: Gusti Nurul, Putri Mangkunegaran yang Menolak Pinangan Soekarno

Bahkan, setelah lengser dari jabatan Presiden Indonesia, Bung Karno juga mengalami pengasingan.

Berikut ini beberapa alasan mengapa Soekarno diasingkan:

Mempersempit ruang gerak

Soekarno menjadi salah satu tokoh yang gigih dalam melawan penjajahan Belanda atas Indonesia.

Melalui tulisan, Soekarno dengan keras mengkritik penjajahan Belanda yang membuat rakyat Indonesia menderita.

Selain membuat kritikan melalui tulisan, Soekarno juga mendirikan Partai Nasional Indonesia untuk melawan Belanda.

Salah satu tulisan Soekarno yang keras mengkritik Belanda adalah "Indonesia Menggugat".

Atas tulisannya tersebut, Soekarno harus berhadapan dengan hukum era pemerintah kolonial Belanda.

Saat itu, Belanda mengadili Soekarno atas tulisannya tersebut di pengadilan kolonial di Bandung.

Akibatnya, Soekarno harus mendekam dalam pengasingan di Ende, pesisir selatan Pulau Flores, selama empat tahun, yakni sejak 1934 hingga 1938.

Pemerintah Belanda saat itu mengasingkan Soekarno dengan tujuan untuk mempersempit aktivitasnya.

Saat itu, pemerintah kolonial Belanda menganggap Soekarno sebagai salah satu tokoh yang berpengaruh pada pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com