KOMPAS.com - Preman atau premanisme adalah sebutan untuk sekelompok orang yang kerap mempraktikkan pemerasan terhadap orang lain.
Preman juga biasa disebut gangster apabila aktivitasnya dilakukan secara berkelompok dengan suatu geng atau organisasi kriminal tertentu.
Kata preman berasal dari bahasa Belanda, vrijman, artinya orang yang tidak terikat kontrak kerja.
Sementara itu, dalam bahasa Inggris kata preman berasal dari kata free man, yang berarti orang bebas.
Lalu, bagaimana sejarah preman di Indonesia?
Baca juga: Favela, Pemukiman Sarang Kriminal di Brasil
Preman mulai marak di Indonesia sejak tahun 1970-an.
Akan tetapi, sebenarnya kelompok preman sudah ada bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Kala itu preman lebih dikenal dengan istilah jagoan.
Tidak diketahui secara pasti kapan kata preman mulai digunakan di Indonesia.
Namun, penggunaan sebutan preman kali pertama dikenal di daerah Medan, Sumatera Utara, sejak era Belanda.
Pada masa kolonial, istilah preman hanya dikenal di kawasan perkebunan yang ada di sekitar Medan.
Keberadaan vrijman (preman) pada saat itu, sangat ditakuti oleh para pengusaha yang umumnya berasal dari Belanda.
Usut punya usut, vrijman sengaja dikembangkan oleh para pekerja perkebunan untuk melawan kesewenang-wenangan para pengusaha dengan cara tidak manusiawi.
Namun, karena saat itu orang Indonesia sulit menyebut kata vrijman, maka lama kelamaan istilah tersebut berubah menjadi preman.
Seiring perkembangan zaman, pengertian preman mengalami pergeseran makna menjadi ke arah yang lebih negatif.
Pergeseran makna itu terutama terjadi pada era 1970-an, ketika kelompok preman mulai marak di Indonesia.
Baca juga: 5 Kejahatan Genosida yang Pernah Terjadi di Indonesia