Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegiatan Spionase pada Masa Perang Dingin

Kompas.com - 27/08/2022, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Spionase adalah praktik pengumpulan informasi rahasia mengenai lembaga, organisasi, perusahaan, atau negara, tanpa mendapat izin sah dari pemilik informasi.

Praktik spionase merupakan sebuah kejahatan serius, karena melanggar etika hubungan kerja sama antarnegara dan hukum internasional.

Kendati demikian, spionase ada di mana-mana, dan dilakukan secara rahasia dengan beragam tujuan.

Apabila menilik sejarahnya, spionase termasuk salah satu profesi tertua di dunia, yang dilakukan untuk memata-matai pergerakan musuh.

Namun, pada zaman dulu, belum ada organisasi atau badan intelijen yang menaungi agen rahasia atau mata-mata.

Badan intelijen mengalami perkembangan pesat pada akhir Perang Dunia II (1939-1945) dan seiring dimulainya Perang Dingin (1947-1991).

Baca juga: Mengapa Perang Dingin Identik dengan Perkembangan Ideologi?

Indonesia misalnya, memiliki Badan Intelijen Negara atau disingkat BIN, yang dibentuk pada 1946.

Pada masa perang, peran agen rahasia menjadi semakin penting, khususnya untuk mengantisipasi ancaman mendadak bagi negara.

Berikut kegiatan spionase pada waktu Perang Dingin.

Terjadinya Perang Dingin

Istilah Perang Dingin digunakan untuk menyebut periode ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet dengan sekutunya masing-masing.

Usai Perang Dunia II, AS dan Uni Soviet muncul sebagai negara adidaya.

AS dan Uni Soviet, yang pada masa Perang Dunia II berada dalam satu kubu, saling timbul kecurigaan karena perbedaan yang sulit didamaikan, yakni berkaitan dengan ideologi.

Amerika Serikat beraliran liberal-kapitalis, sedangkan Uni Soviet berpaham komunis-sosialis.

AS dan sekutunya di Eropa Barat sangat mengkhawatirkan penyebaran komunisme di dunia.

Di sisi lain, Uni Soviet khawatir apabila AS dan sekutu-sekutunya melenyapkan komunisme.

Baca juga: Peran Indonesia dalam Perang Dingin

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com