Apa Keterkaitan Perang Vietnam dengan Perang Dingin?

KOMPAS.com - Perang Vietnam adalah perang saudara antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan yang terjadi antara 1955-1975.

Pertempuran ini diawali dari pecahnya Vietnam menjadi dua, yakni Vietnam Utara dan Vietnam Selatan, sebagai salah satu hasil Perjanjian Jenewa pada 21 Juli 1954, yang mengakhiri Perang Perancis-Vietnam.

Vietnam Utara dikuasai Ho Chi Minh dengan ibu kota di Hanoi, sementara Vietnam Selatan dikuasai Ngo Dinh Diem dengan ibu kota di Saigon.

Setelah berhasil mengusir para penjajah Perancis, sebenarnya, Ho Chi Minh dan Ngo Dinh Diem sama-sama ingin menyatukan Vietnam, tetapi keduanya terhalang ideologi yang mereka yakini.

Ho Chi Minh ingin menjadikan Vietnam negara komunis, sedangkan Ngo Dinh Diem ingin membangun negara ala Barat.

Hal inilah yang kemudian memicu terjadinya Perang Vietnam atau Perang Indochina II antara Vietnam Selatan dan Utara.

Namun, dalam perkembangannya, pertempuran yang terjadi tidak hanya sebatas perang saudara, tetapi juga memiliki keterkaitan dengan Perang Dingin.

Lantas, apa keterkaitan Perang Vietnam dengan Perang Dingin?

Baca juga: Perang Vietnam: Latar Belakang, Keterlibatan AS, Akhir, dan Dampak

Bagian dari Perang Dingin

UsaiPerang Dunia II, Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet lahir menjadi kekuatan besar berbeda ideologi yang saling memperebutkan pengaruh dari negara lain.

Konflik antara keduanya kemudian dikenal dengan nama Perang Dingin, di mana AS berusaha menghalau penyebaran komunis oleh Uni Soviet.

Pada awalnya, kubu utama yang terlibat dalam Perang Vietnam adalah Vietnam Selatan dan Vietnam Utara.

Namun, dalam perkembangannya, pertempuran ini menjadi bagian dari Perang Dingin, yang melibatkan dua kubu ideologi besar, yakni komunis dan liberalis.

Baca juga: Dampak Perang Vietnam bagi Asia dan Dunia

Britannica Tentara Amerika dalam Perang Vietnam.

Ketika pemerintah Vietnam Utara mengumumkan konstitusi yang berkarakter komunis, AS seketika menjadi panik.

Keterlibatan AS dalam Perang Vietnam pun dimulai sejak 1955, ketika Presiden Dwight D. Eisenhower menjanjikan dukungan kepada Vietnam Selatan, demi memerangi komunisme.

Hal ini dilakukan karena AS sangat takut dengan efek domino, di mana apabila Vietnam menjadi negara komunis, maka negara-negara di Asia Tenggara dikhawatirkan akan mengikutinya.