Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Lahirnya Agama Buddha

Kompas.com - 22/07/2022, 20:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Agama Buddha lahir pada abad ke-5 SM di wilayah India dan hingga sekarang masih berpengaruh di sebagian wilayah di dunia.

Lahirnya agama Buddha merupakan reaksi beberapa golongan atas ajaran kaum brahmana. Agama ini dipimpin oleh Sidharta Gautama.

Adapun Sidharta Gautama (563-486 SM) yang merupakan anak dari Raja Suddidhana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu, India.

Baca juga: 4 Hari Raya Agama Buddha

Latar belakang lahirnya Buddha

Ada riwayat yang menyatakan bahwa agama Buddha lahir karena penolakan terhadap sistem kasta dalam agama Hindu.

Selain itu, ada juga yang menganggap bahwa agama Buddha lahir karena protes terhadap kasta Brahmana karena terlalu diistimewakan daripada kasta lain.

Ada juga yang menyatakan bahwa adanya kasta Brahmana membuat ritual keagamaan terlalu memberatkan rakyat.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Teori Brahmana

Oleh karena itu, muncul agama Buddha sebagai alternatif dalam ajaran keagamaan di India.

Lahirnya agama Buddha

Pendiri agama Buddha adalah Sidharta Gautama yang merupakan anak Raja Suddidhana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu, India. 

Semenjak kecil, Gautama hidup di istana dengan segala kemewahan dan perlindungan ayahnya yang seorang raja.

Selama di istana, Gautama tidak pernah melihat bagaimana keadaan rakyat yang hidup di luar benteng istana.

Setelah beranjak dewasa, Gautama kemudian keluar dari istana dan melihat bagaimana kehidupan rakyat.

Baca juga: Benteng Belgica: Sejarah, Letak, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Di luar istana, Gutama kemudian melihat bagaimana kehidupan yang sebenarnya terjadi.

Gautama kemudian memutuskan untuk menjadi pertapa untuk menekan kehidupan duniawi.

Namun, dalam perkembangannya, Gautama menilai bahwa bertapa kurang mendapatkan manfaat yang besar.

Gautama kemudian mencari jalan tengah dan melakukan Majhima Patipada.

Majhima Patipada merupakan kompromi antara kehidupan duniawi yang terlalu memuaskan hawa nafsu dan kehidupan bertapa yang menyiksa diri.

Ia melakukan Majhima Patipada di bawah sebuah pohon bodhi dan berjanji tidak akan meninggalkan posisinya hingga menemukan kebenaran.

Saat berusia 35 tahun, Gautama mendapatkan pencerahan dan dikenal sebagai Buddha Gautama atau Buddha.

Baca juga: I-Tsing, Biksu China yang Memperdalam Agama Buddha di Sriwijaya

Penyebaran agama Buddha

Setelah Gautama mendapatkan pencerahan, ia kemudian menelusuri dataran Gangga di tengah India.

Di sepanjang wilayah tersebut, Gautama menyebarkan ajarannya kepada sejumlah orang.

Gautama menyebarkan ajarannya hingga ia meninggal dunia pada 486 SM.

Sepeninggal Gautama, tidak ada penerus yang menyebarkan ajarannya karena muncul banyak aliran agama Buddha dalam waktu 400 tahun.

Beberapa aliran agama Buddha adalah Buddha Nikaya dan Buddha Mahayana.

Adapun aliran Buddha Mahayana masih tersisa hingga sekarang. 

Buddha Mahayana ini merupakan suatu gerakan pan-Buddha yang didasarkan pada penerimaan kitab-kitab baru.

 

Referensi:

  • Hadiwijono, Harun. (2008). Agama Hindu dan Buddha. Jakarta: Gunung Mulia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com