Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Belgica: Sejarah, Letak, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Kompas.com - 30/08/2021, 14:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Benteng Belgica adalah sebuah benteng peninggalan Portugis yang kemudian direbut dan dibangun kembali oleh Belanda.

Letak Benteng Belgica berada di Kecamatan Neira, di Pulau Banda Neira, Provinsi Maluku.

Setelah jatuh ke tangan Belanda, benteng ini digunakan untuk menangkal serangan rakyat Banda yang menentang monopoli perdagangan pala dari VOC.

Selain itu, Benteng Belgica juga difungsikan sebagai markas militer Belanda dan tempat untuk memantau lalu lintas kapal dagang.

Dalam perkembangannya, benteng ini sempat dua kali jatuh ke tangan Inggris, yang juga mengincar kekayaan alam Maluku.

Pada 2015, Benteng Belgica resmi terdaftar sebagai salah satu Cagar Budaya dan menjadi bagian dari jejak-jejak perdagangan rempah dunia di masa lalu.

Baca juga: Benteng Pendem Ambarawa: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Sejarah singkat Benteng Belgica

Pada abad ke-16, Portugis mendirikan sebuah benteng di lokasi Benteng Belgica saat ini. Ketika VOC mulai menerapkan monopolinya di Pulau Banda, Belanda mendirikan Benteng Nassau di bekas reruntuhan benteng Portugis.

Pada 1611, Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang pertama, Pieter Both, tiba di Pulau Banda Neira dan memerintahkan untuk membangun benteng tambahan karena Benteng Nassau dirasa tidak dapat menjamin keamanan VOC.

Benteng yang dibangun oleh Pieter Both ini kemudian dinamai Benteng Belgica, di ambil dari nama Belgia yang dulu menjadi bagian dari Belanda.

Sekitar tahun 1660-an, Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen memerintahkan untuk merenovasi dan memperluas bangunan benteng.

Sayangnya, Benteng Belgica mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa bumi yang terjadi pada pertengahan abad ke-17.

Oleh karena itu, Cornelis Speelman yang mengunjungi Banda pada 1667, memerintahkan seorang insinyur bernama Adriaan de Leeuw untuk mendesain ulang dan membangun kembali Benteng Belgica.

Di tangan Adriaan de Leeuw, pembangunannya dimulai pada 1672 dan selesai pada 1673.

Baca juga: Pieter Both, Gubernur Jenderal VOC Pertama

Direbut oleh Inggris

Pada 1795, Francois van Boeckholtz, Gubernur Banda yang terakhir, memerintahkan untuk memugar Benteng Belgica dalam rangka persiapan menghadapi serangan Inggris.

Akan tetapi, benteng ini tetap berhasil direbut oleh Inggris pada 8 Maret 1796, yang kemudian juga menguasai Banda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Pura Lempuyang Luhur di Bali

Sejarah Pura Lempuyang Luhur di Bali

Stori
Sayyid Sulaiman, Pendiri Pondok Pesantren Sidogiri

Sayyid Sulaiman, Pendiri Pondok Pesantren Sidogiri

Stori
Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Stori
Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com