Tak tahan menahan kerinduan dengan sosok ibu, Puteri Pukes akhirnya melanggar pesan ibunya dengan menoleh ke belakang untuk melihat istana yang terakhir kalinya.
Tiba-tiba, hujan deras turun. Para pengawal kemudian meminta Putri Pukes berlindung di dalam gua, sementara para prajurit berteduh di pepohonan.
Setelah hujan reda, para pengawal memanggil Putri Pukes untuk melanjutkan perjalanan.
Ketika dipanggil berulang kali, tidak ada jawaban dari Putri Pukes. Para prajurit menemukan Putri Pukes terbujur kaku di dalam gua.
Rupanya, tubuh Putri Pukes telah berubah menjadi batu. Batu tersebut kerap diinterpretasikan berbentuk mirip seorang putri.
Konon bagian bawah patung yang membesar adalah air mata sang Putri yang masih menetes.
Sementara danau terbentuk akibat hujan lebar yang terjadi.
Referensi: