Biografi Tokoh Indonesia: Maraden Panggabean

Setelah kembali ke Indonesia pada 1959, Maraden menjadi komandan batalyon sebelum dipindahkan ke Kodam II/Sriwijaya sebagai komandan resor.

Era Orde Baru

Ketika pecah peristiwa G30S, Soeharto mengangkat Maraden sebagai staf dengan posisi wakil kedua.

Selain itu, Maraden dianggap hadir bersama Amir Machmud, Basuki Rahmat, dan M Jusuf dalam peristiwa penandatanganan Supersemar pada 1966.

Pada 1966, Maraden berada di Wakil Panglima Angkatan Darat untuk membantu Soeharto.

Lalu pada 1967, Maraden menjabat sebagai Panglima Angkatan Darat. Ia memegang jabatan Panglima Angkatan Darat hingga 1969.

Selanjutnya, Maraden diangkat menjadi Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) dari 1969 hingga 1971.

Begitu selesai, Maraden diangkat menjadi Wakil Panglima ABRI sekaligus Menteri Negara Urusan Pertahanan dan Keamanan dari 1971 hingga 1973.

Akhir karier politik hingga meninggal dunia

Maraden Panggabean menjabat di Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI selama periode 1973-1978.

Kemudian, ia menjadi Koordinator Politik & Keamanan pada Kabinet Pembangunan III (1978-1983).

Terakhir, Maraden Panggabean diangkat menjadi Dewan Pertimbangan Agung (1983-1993).

Selain itu, Maraden juga aktif dalam kegiatan politik di Golkar, seperti:

• Anggota Dewan Pembina (1973)
• Ketua Dewan Pembina Golkar (1974—1978)
• Wakil Ketua Dewan Pembina/Ketua Presidium Harian Dewan Pembina Golkar (1979—1988)

Selain di dalam politik, Maraden terlibat aktif dalam membina komunitas masyarakat Batak, sebagai Ketua Penasihat Lembaga Permufakatan Adat dan Kebudayaan Batak (LPAKB).

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Peter Henlein, Penemu Jam Tangan

Pada 28 Mei 2000, Maraden Panggabean meninggal dunia di Jakarta di usia 77 tahun.

Referensi:

• Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat. (1981). Sejarah TNI AD (1945-1973): Riwayat Hidup Singkat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Bandung: Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat.