Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Agama Kristen di Indonesia Bagian Timur Berkembang Pesat?

Kompas.com - 12/07/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam.

Dari data Kementerian Agama RI, umat Islam di Indonesia pada 2022 mencapai hampir 238 juta.

Sedangkan posisi kedua ditempati penduduk beragama Kristen Protestan sebanyak 20,5 juta jiwa dan disusul oleh pemeluk agama Kristen Katolik yang mencapai 8,5 juta jiwa.

Jumlah umat Kristen di Indonesia tersebut kebanyakan tinggal di Indonesia bagian timur.

Daerah mayoritas Kristen di Indonesia adalah Papua, Ambon, dan Sulawesi Utara.

Lantas, kenapa agama Kristen di Indonesia bagian timur berkembang pesat?

Baca juga: Sejarah Masuk dan Berkembangnya Katolik di Indonesia

Pengaruh bangsa penjajah

Kristen adalah salah satu agama yang mulai masuk ke wilayah Nusantara pada abad ke-16.

Penyebaran agama Kristen di Indonesia dipengaruhi oleh letak geografis sebagai negara kepulauan dan penjajahan oleh bangsa Barat.

Mayoritas agama yang berkembang di Indonesia bagian timur adalah Kristen-Protestan dan Katolik karena pengaruh penjajahan Belanda dan Portugis.

Ketika bangsa Barat melakukan pelayaran samudra, mereka menggaungkan semboyan 3G, yaitu Gold (kekayaan), Glory (kejayaan), and Gospel (penyebaran agama).

Salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi tujuan utama bangsa Portugis saat itu adalah Maluku, yang merupakan pusat rempah-rempah.

Selain mencari rempah-rempah, sesuai semboyannya, bangsa Portugis juga menyebarkan ajaran agama Kristen Katolik kepada penduduk Maluku.

Baca juga: Tujuan Bangsa Portugis ke Indonesia

Bahkan, bangsa Portugis diizinkan membangun benteng-benteng yang berfungsi sebagai pangkalan militer, pedagang, sekaligus pusat agama di wilayah Kesultanan Ternate di Maluku Utara.

Di tengah upayanya mencari kekayaan, Portugis juga melaksanakan misi Jesuit, sehingga setiap berkunjung ke suatu tempat akan melakukan penyebaran Injil.

Bangsa Portugis menggunakan berbagai cara serta metode untuk menyebarkan ajaran Kristen Katolik kepada penduduk di Maluku.

Adapun beberapa misionaris ternama yang menyebarkan ajaran Kristen Katolik di Maluku adalah Gonzalev Veloso dan Simon Vas.

Simon Vaz merupakan orang pertama yang mengkristenkan penduduk Ternate, termasuk salah satu Sultan Ternate, Tabariji (1533-1534).

Dalam perkembangannya, tepatnya pada 1575, bangsa Portugis berhasil diusir dari Maluku  dan kedudukannya digantikan oleh Belanda pada era VOC.

Baca juga: Tabariji, Sultan Ternate yang Dikendalikan Portugis

Datangnya bangsa Belanda membawa pengaruh pada agama Kristen Protestan.

Belanda juga dengan tegas melarang berbagai kegiatan agama Katolik dan memulai penyebaran ajaran Kristen.

Hal ini dilakukan karena mayoritas penguasa VOC beragama Protestan, sehingga mereka mengusir para imam Katolik berkebangsaan Portugis dan menggantinya dengan pendeta Protestan dari Belanda.

Bahkan, para imam Katolik yang ketahuan masih melanjutkan penyebaran ajarannya akan dihukum mati oleh Belanda.

Salah satu imam Katolik yang tewas dibunuh VOC bernama Pastor Egidius d'Abreu SJ yang dibunuh di Kastel Batavia pada 1624.

Pada 1619, pendeta Belanda, yaitu pendeta Hulsebos mendirikan jemaat pertamanya di Jakarta.

Baca juga: Reformasi Protestan, Pecahnya Agama Kristen Menjadi Beberapa Aliran

Pemerintah Belanda juga banyak mendirikan gereja Kristen Protestan pertama di daerah Maluku, yang disebut De Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie atau yang lebih dikenal dengan nama Indische Kerk pada 1605.

Setelah Indische Kerk berdiri, gereja-gereja etnis besar lain mulai dibangun juga di Indonesia Timur, seperti gereja Protestan Maluku dan Gereja Masehi Injili di Timor.

Selain di Indonesia Maluku dan Timor, ajaran agama Kristen juga mengalami perkembangan yang signifikan di daerah Sulawesi dan Papua.

Kedatangan bangsa Portugis dan Belanda menjadikan agama Kristen dan Katolik hidup serta berkembang di Indonesia Timur hingga sekarang.

Pengaruh agama Kristen Protestan dan Katolik di Indonesia bagian barat tidak begitu besar.

Hal ini karena sebagai pusat pemerintahan, wilayah Indonesia bagian barat juga menjalin hubungan dagang dengan negara-negara Timur Tengah dan Tiongkok yang menyebabkan perkembangan Islam lebih pesat.

 

Referensi:

  • Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1977). Sejarah Daerah Maluku. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah.
  • Hutahaean, Wendy Sepmady. (2017). Sejarah Gereja Indonesia. Malang: Ahlimedia Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com