Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Penting Pendaratan Cornelis de Houtman di Banten

Kompas.com - 27/06/2022, 14:30 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Pelayaran Cornelis de Houtman sebenarnya tidak terlalu sukses. Ekspedisinya belum menemukan pusat rempah-rempah di timur Nusantara, meski telah berkorban banyak awak kapal.

Namun, di sisi lain, Cornelis de Houtman berhasil membawa banyak rempah-rempah untuk menunjukkan keberhasilan mereka.

Selain itu, ekspedisi pertama yang dipimpin Cornelis de Houtman telah mewariskan jalur pelayaran dari Eropa ke Indonesia bagi penjelajah Belanda berikutnya.

Baca juga: Mengapa Belanda Tidak Berhasil Menguasai Banten?

Awal penjajahan bangsa Belanda di Indonesia

Sejak pelayaran Cornelis de Houtman ke Nusantara, perusahaan-perusahaan ekspedisi Belanda saling bersaing untuk memperoleh bagian dari rempah-rempah Indonesia.

Pada 1598, sebanyak 22 kapal milik lima perusahaan Belanda yang berbeda berlayar ke Nusantara.

Ekspedisi kedua yang pertama tiba di Nusantara adalah rombongan yang dipimpin oleh Jacob van Neck.

Kedatangan Belanda ke Indonesia untuk kedua kalinya berusaha memperbaiki kesalahan yang dilakukan ekspedisi Cornelis de Houtman.

Rombongan Jacob van Neck bersikap lebih ramah dan menghargai masyarakat Banten.

Selain itu, rombongan kedua ini memberi cendera mata berupa tempat minum dari emas murni kepada penguasa Banten.

Berbekal kepandaian mereka dalam berdiplomasi, rombongan Jacob van Neck diterima dengan baik oleh masyarakat Banten.

Baca juga: James Lancaster, Pelaut Inggris Pertama yang Mendirikan Loji di Banten

Hubungan baik tersebut semakin terlihat saat Banten mengizinkan Belanda mendirikan kator dagang atau loji setelah memberikan jaminan sejumlah uang.

Tidak hanya itu, armada pimpinan Jacob van Neck juga menjadi yang pertama tiba di kepulauan rempah-rempah Maluku pada Maret 1599.

Pada 1599-1600, mereka telah kembali ke Belanda dengan mengangkut banyak rempah-rempah dan keuntungan yang diperoleh mencapai 400 persen.

Banyaknya keuntungan itu semakin memikat Belanda, yang kemudian membentuk Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada 1602 yang menyatukan para pengusaha Belanda.

Pada 1602, di Banten juga telah terdapat empat loji milik Belanda dan VOC berhasil mengganggu Portugis yang sebelumnya memonopoli perdagangan di Nusantara.

Sehingga, dapat dikatakan bahwa dalam waktu sekitar lima tahun sejak pendaratan Cornelis de Houtman di Banten, Belanda telah memulai penjajahan di Indonesia.

Itulah mengapa, ekspedisi Cornelis de Houtman bisa dibilang gagal, tetapi juga dapat dianggap sebagai keberhasilan bagi Belanda.

 

Referensi:

  • Fenetiruma, Melkisedek Bagas. (2018). Masa Kolonial. Singkawang: Maraga Borneo Tarigas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com