Peace be upon him who follows the right path.
I am writing this invitation to call you to Islam. If you become a Muslim you will be safe - and God will double your reward, but if you reject this invitation of Islam you will bear the sin of having misguided your subjects. Thus do I urge you to heed the following:
“O People of the Scriptures! Come to a word common to you and us that we worship none but Allah and that we associate nothing in worship with Him, and that none of us shall take others as Lords beside Allah. Then if they turn away, say: Bear witness that we are Muslims.”
Muhammad, the Messenger of God."
Terjemahan isi surat Rasulullah
"Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Surat ini dari Muhammad, hamba Allah dan utusan-Nya kepada Heraclius, penguasa Bizantium.
Assalamu'alaikum orang yang mengikuti jalan yang benar.
Saya menulis undangan ini untuk mengajak Anda masuk Islam. Jika Anda menjadi seorang Muslim Anda akan aman - dan Tuhan akan melipatgandakan pahala Anda, tetapi jika Anda menolak undangan Islam ini, Anda akan menanggung dosa karena menyesatkan rakyat Anda. Jadi saya mendorong Anda untuk memperhatikan hal-hal berikut:
“Wahai Ahli Kitab! Sampailah pada suatu kalimat yang umum bagi Anda dan kami bahwa kami tidak menyembah selain Allah dan bahwa kami tidak menyekutukan apa pun dalam penyembahan kepada-Nya, dan bahwa tidak seorang pun di antara kami akan menjadikan yang lain sebagai Tuhan selain Allah. Kemudian jika mereka berpaling, katakanlah: Bersaksilah bahwa kami adalah Muslim.
Muhammad, Utusan Allah."
Baca juga: Kisah Wafatnya Nabi Muhammad pada 8 Juni 632
Sewaktu Heraklius menerima surat tersebut, Kekaisaran Bizantium sedang merayakan kemenangan mereka atas Persia.
Meski berbeda keyakinan dengan Nabi Muhammad, Heraklius tidak menolak surat dari Rasulullah.
Berbeda dengan respons penguasa Kekaisaran Sasaniyah, yang lebih dulu mendapat kiriman surat dari Nabi dan merobeknya, Heraklius lebih mengutamakan mencari kebenaran tersebut.
Heraklius juga berusaha mencari seluk-beluk tentang Nabi Muhammad dengan bertanya kepada Abu Sufyan, pemimpin klan Umayyah, yang kala itu juga belum memeluk Islam.
Kendati tidak masuk Islam sampai akhir hidupnya, Heraklius mengakui kebenaran agama Rasulullah.
Sedangkan Nabi Muhammad tetap melanjutkan dakwah Islam hingga akhir hidupnya pada 632 melalui berbagai macam cara.
Baca juga: Sejarah Pedang Zulfikar, Senjata Legendaris Nabi Muhammad