Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Menteng: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak

Kompas.com - 12/06/2022, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Akhir pertempuran

Pada 21 Oktober 1819, Sultan Badaruddin II mengangkat putranya, Pangeran Ratu, menjadi sultan di Palembang dengan gelar Ahmad Najamuddin III.

Hal ini sengaja dilakukan agar Badaruddin II lebih fokus memimpin perlawanan Kesultanan Palembang untuk mengusir Belanda.

Badaruddin II memperkuat benteng-benteng di Pulau Kembaro dan Plaju dengan meriam-meriam, serta menyiapkan sekitar 7.000 hingga 8.000 pasukan.

Pada 22 Mei 1821, De Kock dengan armadanya sampai di Sungai Musi, yang langsung disambut dengan tembakan meriam.

Meriam dari pasukan Badaruddin II tidak hanya menghancurkan formasi armada De Kock, tetapi membuat mereka kewalahan dan memilih mundur.

Akan tetapi, langkah itu ternyata hanya taktik dari pihak Belanda untuk mengatur kembali strategi penyerangan.

Baca juga: Pertempuran Lima Hari Palembang: Latar Belakang, Kronologi, dan Akhir

Pada 24 Juni 1821 dini hari, tiba-tiba Belanda memberikan serangan yang membuat Palembang mengalami kekalahan.

Penyebab kekalahan Kesultanan Palembang dalam Perang Menteng adalah serangan mendadak dari Belanda, yang membuat Badaruddin II berhasil ditangkap.

Dampak Perang Menteng

Sekitar 101 orang dari pihak Belanda tewas dalam Perang Menteng, sementara jumlah di pihak Palembang tidak diketahui.

Badaruddin II bersama keluarganya, termasuk Sultan Ahmad Najamuddin III, dibawa ke Batavia, sebelum akhirnya diasingkan ke Ternate pada 3 Juli 1821 hingga akhir hayatnya.

Akibat dari peperangan ini, Palembang jatuh ke tangan Belanda.

Kemudian, pada 7 Oktober 1823, Kesultanan Palembang resmi dihapus oleh Belanda dan Kuto Tengkuruk dihancurkan hingga rata dengan tanah.

 

Referensi:

  • Sepriady, Jeki. (2019). Fundamentalisme Dalam Syair Palembang 1819. Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah. Vol. 5. No. 1, Juli 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biografi Imam Tirmidzi, Ulama Hadis Penulis Kutubus Sittah

Biografi Imam Tirmidzi, Ulama Hadis Penulis Kutubus Sittah

Stori
Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com