Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Marsose, Taktik Belanda Kalahkan Teuku Umar

Kompas.com - 01/03/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PasukanMarsose adalah satuan militer yang dibentuk oleh tentara kolonial Hindia Belanda (KNIL) pada 2 April 1890.

Korps Marsose dibentuk dengan tujuan memadamkan perlawanan gerilya yang terjadi di Aceh.

Dalam istilah bahasa Inggris, Marsose juga disebut sebagai mercenaries atau yang berarti tentara bayaran.

Selain itu, pasukan Marsose juga populer disebut soldier of fortune, berarti kesatuan prajurit yang disewa untuk memenangkan peperangan.

Marsose menjadi taktik perang Belanda yang berhasil membuat Teuku Umar gugur dalam Perang Aceh (1873-1904).

Baca juga: KNIL, Tentara Kerajaan Hindia Belanda

Latar belakang

Perang antara Aceh dan Belanda meletus pada 1873. Awalnya, Belanda beranggapan akan sangat mudah menaklukkan Kesultanan Aceh.

Akan tetapi, hingga awal 1880, Aceh belum gentar, bahkan Belanda justru banyak menampung kerugian dan dikepung oleh pasukan gerilya Aceh.

Kondisi ini kemudian dimanfaatkan oleh pasukan Aceh untuk melakukan serangan taktis yang nantinya berdampak besar bagi Belanda.

Belanda sendiri juga menerapkan beberapa strategi untuk melawan pasukan Aceh. Strategi awal yang digunakan disebut gecocentreerde linie atau pola bertahan yang konvensional.

Namun, karena strategi itu tidak membuahkan hasil, Belanda mengirim seorang antropolog bernama Snouck Hurgronje untuk menganalisis masyarakat Aceh.

Setelah hidup bersama masyarakat Aceh dan mendapat cukup banyak infromasi, Hurgronje menyarankan Belanda untuk menghantam kaum ulama.

Baca juga: Siapa Snouck Hurgronje?

Belanda juga dianjurkan untuk tidak berunding dengan para pemimpin gerilya. Siasat Hurgronje pun diterima oleh gubernur militer dan sipil Belanda di Aceh, JB van Heutsz.

Selanjutnya, kepala kejaksaan di Kutaraja dan juga keturunan Minangkabau bernama Mohammad Syarif, mengusulkan untuk membentuk pasukan khusus guna menghadapi gerilyawan Aceh.

Usulan ini disampaikan kepada Gubernur Militer Belanda, Jenderal van Teijin, dan Van Heutsz.

Keduanya lantas membentuk unit-unit tempur kecil, yang kemudian dimatangkan dan diberi nama Korps Mareschausse atau lebih dikenal dengan Marsose.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com