Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Berau: Sejarah, Raja-raja, dan Keruntuhan

Kompas.com - 27/05/2022, 15:00 WIB
Nur Alifi Wijayanti ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Runtuhnya Kerajaan Berau

Pada abad ke-19, Belanda melakukan upaya yang lebih intensif daripada sebelumnya untuk menguasai Kesultanan Berau.

Sultan Zainal Abidin II merupakan pemimpin terakhir dari Kesultanan Berau, yang kematiannya menimbulkan perpecahan di internal kerajaan karena perebutan kekuasaan.

Situasi ini segera dimanfaatkan Belanda untuk menerapkan politik divide et impera (adu domba).

Politik adu domba yang dilakukan Belanda pun berhasil memecah Berau menjadi dua, yaitu Gunung Tabur dan Sambaliung.

Kesultanan Gunung Tabur diperintah oleh Aji Kuning II (Gazi Mahyudin), sedangkan Kesultanan Sambaliung dipimpin Raja Alam, cucu Sultan Muhammad Hasanuddin.

 

Referensi:

  • Taniputera, Ivan. (2017). Ensiklopedi Kerajaan-Kerajaan Nusantara Jilid 2. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com